Kamis, 9 Januari 2025

Pasokan Terlambat dan Musim Penghujan, Penyebab Cabai Mahal

Berita Terkait

spot_img
Warga saat membeli cabai merah di Pasar Summerland, Batubesar. Foto: Yashinta/ Batam Pos

batampos – Harga cabai dipasaran Batam masih tinggi meski sudah jauh turun dibanding minggu lalu. Dimana saat ini, harga perkilogram cabai dijual masih berkisar Rp 60-80 ribuan.

Seperti di pasar Botania Batamcenter misalnya, harga cabai rawit masih dijual Rp 80 ribuan per kg, cabai lombok atau rawit merah pedas Rp 70 ribuan perkg dan cabai merah biasa Rp 60-70 ribuan per kg.  “Harga cabai sudah turun, tapi masih tetap tinggi,”ujar Adi.


Menurut dia, harga cabai yang tinggi berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Pelangganya tak lagi membeli cabai dengan jumlah yang besar.

“Tapi sejak kemarin sudah mulai turun, yang beli lumayan juga,” tegasnya.

Tak hanya pasar Botania, di pasar Megalegenda harga cabai juga masih tinggi.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau tak menapik harga cabai tinggi. “Ya benar sempat ada kenaikan harga,” ujar Gustian, Rabu (8/1).

Dijelaskan Gustian, Batam yang bukan daerah penghasil tidak bisa menentukan harga. Karena itu, harga yang ada saat ini sudah dari daerah penghasil. Kenaikan harga cabai terjadi karena faktor cuaca dan keterlambatan pengiriman.

“Ya memang ada keterlambatan selama dua hari. Kemudian faktor cuaca juga didaerah penghasil,” Imbuhnya.

Menurut dia, cabai yang beredar di Batam saat ini berasal dari Aceh, lombok dan daerah Jawa lainnya. Untuk pasokan cabai dari Sumatera Utara agak sedikit terganggu karena perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Untuk dari Sumut memang agak sedikit terganggu karena Natal dan Tahun Baru, makanya pasokan dialihkan dari Aceh,” tegas Gustian.

Masih kata Gustian, pihaknya juga baru rapat bersama daerah Aceh dan Bukitinggi terkait stok cabai.

“Jadi ada kerjasama lagi dengan Aceh dan Bukitinggi untuk stok cabai, biar pasokan aman,” jelasnya.

Sebelumnya, pasca perayaan Tahun Baru 2025 harga cabai di pasaran Batam sempat menyentuh harga Rp 100-130 ribu per kg. (*)

Reporter: Yashinta

spot_img

Update