Senin, 20 Januari 2025

Pastikan Makanan dan Minuman Takjil Aman Dikonsumsi, Dinkes Rutin Lakukan Pengawasan Takjil Selama Ramadan

Berita Terkait

spot_img
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam saat melakukan pengawasan dan pengecekan jajanan takjil di setiap pasar dan bazar Ramadan. Foto. Rengga Yuliandra/ Batam Pos

batampos – Pengawasan dan pengecekan jajanan takjil terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam di setiap hari bulan Ramadan. Pengawasan ini dilakukan oleh puskemas-puskesmas di setiap pasar dan bazar Ramadan di wilayahnya.

“Setiap puskesmas kita perintahkan untuk memeriksa jajanan takjil di wilayah kerjanya masing-masing. Kami selalu berupaya untuk memastikan bahwa pengolahan makanan dan minuman, terutama selama Ramadan, mematuhi standar kesehatan. Memastikan makanan dan minuman takjil benar-benar aman dikonsumsi,” ujar Kadinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Senin (18/3).


Semisalnya di Sei Pancur. Puskesmas Sungai Beduk bekerjasama pihak kelurahan, Bhabinkamtibmas, babinsa dan kader ketanahan pangan melakukan pengecekan takjil di seluruh pasar disana sejak 12 Maret 2022 lalu. Pengecekan tak hanya di satu lokasi saja, tetapi random di seluruh lokasi bazar.

Selanjutnya di Simpang Sagulung, Puskesmas Sei Langkai melakukan pemeriksaan dan pengawasan di sejumlah lokasi bazar dan pasar Ramadan. Puskesmas Sambau melakukan pemeriksaan di Simpang 3 Kavling Seraya, RT 03 RW 02. “Pemeriksaan ini dilakukan selama Ramadan, ” tuturnya.

Adapun hasil Pengecekan ini ialah sampel diperiksa Rodamin B: sampel es buah naga, sampel es campur, sampel kue pukis. Hasil ketujuh sampel ini negatif Rodamin B. Selanjutnya, pemeriksaan Boraks dan Formalin 2 sampel cincau hitam, 1 sampel cincau hijau dan sampel migoreng. Hasil negatif Borax dan Formalin. “Sementara hasilnya masih negatif,” ucap Didi.

Didi juga mmengimbau kepada masyarakat untuk selektif dalam membeli jajanan. Curigai makanan takjil apabila bertekstur sangat kenyal, tidak mudah hancur, atau sangat renyah. Berwarna sangat mencolok dari aslinya. Beraroma menyengat yang mencurigakan, bahkan binatang seperti lalat pun enggan untuk menempel.

“Jika pedagang didapatkan memakai bahan pewarna dan pengawet serta bahan-bahan yang tidak diizinkan untuk dipakai di makanan maka pihak kami akan melakukan teguran dan sekaligus pembinaan,” pungkas Didi. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update