Jumat, 13 September 2024
spot_img

PDI-P Resmi Usung Rudi-Aunur di Pilkada Provinsi Kepri

Berita Terkait

spot_img

0d0bea08 b14c 4e27 8469 367ce9527a5d 1batampos – Atmosfer jelang Pilkada serentak di Provinsi Kepulauan Riau mulai terasa panas. Dari sejumlah tokoh yang sebelumnya sempat mencuat bakal maju dalam kontestasi pemilihan gubernur, kini semakin mengerucut pada dua calon pasangan.

Mereka adalah petahana Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang akan berpasangan dengan Ketua DPD Gerindra Batam yang juga anggota DPRD Provinsi Kepri Nyanyang Haris Pratamura. Ia akan berhadapan dengan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang berpasangan dengan Bupati Karimun, Aunur Rafik.



Kabar terbaru, Rudi-Aunur mendapat rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang secara resmi mengusung Muhammad Rudi-Aunur Rafiq sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Kepri untuk Pilkada 2024.

Dalam rapat pengumuman bakal calon kepala daerah tahap dua di kantor PDIP, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024, PDI-P mengumumkan Rudi-Aunur bersamaan dengan 169 calon kepala daerah lainnya. Pengumuman ini disiarkan langsung di kanal Youtube PDI-P.

Ketua Umum PDIP Megawawati Soekarno Putri yang menyerahkan langsung surat dukungan untuk Rudi-Aunur bersama empat calon gubernur dan wakil gubernur lain.

Bagi Rudi-Aunur, dukungan dari PDIP menambah kekuatan parpol pengusung mereka setelah ditinggal PKS yang berubah haluan ke Ansar-Nyanyang.

Nasdem yang sebelumnya sudah menerbitkan surat B1 KWK untuk Rudi-Aunur. Jika mengacu UU Pilkada, Nasdem (7 kursi) dan PDIP (4 kursi) memenuhi syarat ambang batas 20 persen jumlah kursi DPRD Kepri.

Artinya gabungan partai ini memiliki 11 dari 45 kursi DPRD, melewati ambang batas 9 kursi.

Sementara itu petahana Ansar Ahmad-Nyanyang saat ini telah mengantongi tujuh rekomendasi dukungan partai. Adapun ketujuh itu ialah Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, Perindo, PAN dan terakhir PKS, yang sebelumnya telah merekomendasikan Rudi-Aunur.

Ansar dan Nyanyang mengumpulkan 32 suara, yang terdiri dari 9 kursi Golkar, 9 kursi Gerindra dan 1 kursi Perindo, 6 kursi PKS, 2 kursi PKB, 2 kursi PAN dan 3 kursi Demokrat. Sementara itu PSI dan Hanura yang belum menentukan sikap.

“Saat ini sudah ada tujuh partai yang rekomendasi. Kami sangat bersyukur atas kepercayaan dari sejumlah partai politik yang memberi dukungan. Selain itu kami juga masih terus melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya, ” ujar Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepri Nyanyang Haris.

Nyanyang menyebutkan, sampai saat ini komunikasi politik terus dilakukan dengan sejumlah pemilik kursi legislatif baik di tingkat daerah maupun pusat. “Komunikasi politik ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan arah tujuan bersama dalam menyambut pemilihan kepala daerah, ” tambah Nyanyang.

Sementara itu, Ansar Ahmad mengatakan optimis bisa melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. Ansar dan Nyanyang mengaku akan terus berkonsolidasi guna menggaet dukungan partai lain. “Kami juga lagi berusaha mendapatkan sokongan dukungan parpol lainnya. Kami berharap hal itu bisa terwujud untuk menuju Provinsi Kepri Maju,” ungkapnya.

Pengamat dari Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Rahmayandi Mulda menilai pilkada Kepri tahun ini menjadi pertarungan menarik antara dua tokoh besar Muhammad Rudi dan Ansar Ahmad. Keduanya adalah lawan yang sepadan.

“Pertarungan antara tokoh politik besar,” ujarnya.

Menurutnya, Batam dan Karimun menjadi kunci kemenangan karena daerah ini punya jumlah pemilih terbesar. Berdasarkan data daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan KPU, di Batam ada 896.342 pemilih dan Karimun 194.672 pemilih.

Rudi yang bisa memilih wakilnya sendiri punya keunggulan. Rahmayandi menilai Rudi memilih Aunur karena basis pemilih bupati dua periode itu di Karimun. Sedangkan Rudi memiliki basis pendukung di wilayah kerjanya, Batam.

“Pilihan strategis Pak Rudi menggandeng Aunur untuk mengunci suara pemilih di Karimun,” ucap Rahmayandi. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update