Sabtu, 14 September 2024
spot_img

PDIP Deklarasi Pasangan ‘NADI Batam’, Soerya Respationo: Kotak Kosong Jadi Kotak Isi

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240829 154658 939 scaled e1724979738237
Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo, bersama pasangan Cak Nur-Hardi Hood, pada deklarasi ‘NADI Batam’. (F.Arjuna)

batampos – PDIP mendeklarasikan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Batam, Nuryanto-Hardi Selamat Hood, kepada masyarakat menjelang pendaftaran ke KPU Batam. Acara berlangsung di Kantor DPD PDIP Kepri, Kamis (29/8).

Nuryanto dan Hardi Hood diberi jargon “NADI Batam”. Keduanya diusung oleh PDIP, dengan dua partai nonparlemen; Partai Buruh dan Gelora.



Prosesi dimulai dengan tepuk tepung tawar sekitar pukul 15.08 WIB yang dimulai oleh Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo. Lalu diikuti lagi oleh sejumlah tokoh partai dan tokoh adat yang hadir.

Baca Juga: 50 Anggota DPRD Batam Disumpah Melayani Rakyat

Cak Nur mengenakan baju kurung berwarna merah, sedangkan Hardi pakai baju kurung warna putih. Keduanya kompak menggunakan tanjak berwarna merah, serta duduk berdampingan.

“Kita sambut pasangan Nuryanto dan Hardi Selamat Hood, pahlawan kotak kosong,” seru pembawa acara yang disambut sorak-sorai dan tepuk tangan dari para pendukung.

Dalam sambutannya, Soerya Respationo menyinggung soal amanah konstitusi yang ingin dijungkirbalikkan. Begitu juga perihal kotak kosong di Pilwako Batam.

“Kejadian hari ini adalah buah perjalanan yang sangat panjang. Dimana diawalnya ada upaya untuk menjungkirbalikkan amanah konstitusi dan demokrasi, yang pada akhirnya hukum adalah panglima. Lalu, alhamdulillah yang namanya kotak kosong jadi kotak isi,” ujar dia.

Mengenai jargon NADI, ia menyamakan dengan nadi dalam makna sesungguhnya. Nadi adalah denyut kehidupan, begitu juga dengan Cak Nur-Hardi Hood yang diharapkan dapat menghidupkan Batam.

Baca Juga: Belum Ada Penindakan dari Dishub Batam, Kendaraan Masih Parkir di Jembatan Jodoh

“Cak Nur dan Mas Hardi harus satu kata dan perbuatan. Janji adalah janji. Kalau berani berjanji, harus mati-matian dilaksanakan. Jangan ingkar janji. InsyaAllah kalau berbuat demikian, masyarakat akan mencintai kita dan akan mencoblos NADI. InsyaAllah, Cak Nur dan Mas Hardi adalah Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2025-2030,” kata pria yang akrab disapa Romo itu.

Ia tegas kepada seluruh kader PDIP untuk tegak lurus atas instruksi partai. Apabila itu ditentang, dia tak segan memberhentikan kader secara tidak hormat. Kemudian, kepada tokoh adat, agama dan masyarakat, ia mohon doa restu untuk mendukung pasangan NADI Batam.

“Khusus keluarga besar PDIP, saya menginstruksikan jika satu orang saja yang tidak tegak lurus instruksi partai, kalau yang di fraksi saya PAW, kalau pengurus diberhentikan secara tidak hormat. Jangan coba-coba main dua kaki. Untuk (kader) yang tidak setuju, silahkan keluar dari PDIP sekarang juga,” katanya.

Pesannya terhadap pasangan NADI Batam, agar amanah, tidak korupsi, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Ia yakin, keduanya mampu melaksanakan amanah dengan baik dan benar. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update