Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Pebalap Liar Kerap Kucing-Kucingan dengan Polisi

Berita Terkait

spot_img
Petugas kepolisian melakukan razia balap liar di Batam. (F Yofi Yuhendri/Batam Pos.)

batampos – Aksi balap liar hingga kini masih meresahkan masyarakat. Bahkan, lokasi balap liar ini semakin banyak.

Terbaru, puluhan remaja melakukan balap liar di kawasan Baloi tepatnya di depan bioskop 21 lama. Lokasi tersebut juga diramaikan dengan para penonton.


Kanit Turjawali Satlantas Polresta Barelang, Iptu Yelvis Oktaviano mengatakan sudah kerap menindak pebalap liar tersebut dengan melakukan patroli ke lokasi.

“Cuma setelah patroli, mereka (pebalap liar) kembali lagi. Kucing-kucingan dengan polisi,” ujarnya, Senin (15/4).

Baca Juga: Sampah Menumpuk di Sepanjang Jalan Bukit Senyum

Yelvis menjelaskan untuk mencegah aksi pebalap liar tersebut, pihaknya rutin melakukan patroli dengan melibatkan seluruh unsur. Seperti Polsek dan Polda Kepri.

“Kalau standby di lokasi itu dari Polsek. Jadi seluruh unsur harus terlibat,” katanya.

Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polresta Barelang mencatat ada 16 lokasi yang dijadikan aksi balap liar. Lokasi ini hampir tersebar di seluruh kawasan di Kota Batam.

Lokasi balap liar tersebut yakni di kawasan Nagoya di depan Gereja Immanuel Batam, Jalan Raden Patah. Kemudian di kawasan Batam Centre, yakni di Dataran Engku Hamidah, Bundaran Madani, Hotel 01, Simpang Frengky, dan Simpang Kara. Sedangkan kawasan Sekupang di Hutan Mata Kucing, SP Sagulung, Bundaran Tembesi, serta di Pasar Pancur, Nongsa.

“Kita setiap malam Minggu juga patroli ke titik ini. Bahkan standby di persimpangan,” ungkap Yelvis.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran di Bandara Hang Nadim Batam, Jumlah Penumpang Capai 55.966

Sementara Kasat Lantas Polresta Barelang, Kompol Cut Putri Amelia Sari mengatakan aksi balap liar ini bisa dicegah dengan peran aktif para orangtua. Orangtua diminta untuk membatasi jam malam anak keluar rumah. Sebab, para pebalap liar dan pengguna knalpot brong ini mayoritas anak remaja.

“Tolong jam malam itu dibatasi. Karena kumpul-kumpul itu menjadi faktor dan terpengaruh aksi trek-trekan,” katanya.

Ia juga meminta peran pemerintah untuk menyediakan wadah bagi anak remaja menyalurkan hobinya dalam balap motor tersebut.

“Harapan kita pemerintah bisa menyiapkan wadah bagi adik-adik ini untuk menjalankan hobinya di tempat yang tepat. Sehingga jalanan umum ini tidak digunakan balap liar,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Yofi Yuhendri

spot_img

Update