batampos – Pedagang musimam petasan jelang tahun baru mulai bermunculan di Sekupang, Kota Batam. Bahkan para penjual pernak-pernik tahun baru itu, sudah terlihat sejak sepekan sebelum perayaan natal dan tahun baru. Hanya saja, masih belum banyak.
Toni, salah satu pedagang petasan musimam di Tiban, Sekupang, mengaku sudah berjualan sejak 20 Desember lalu.
Hampir setiap tahun ia menjual petasan khususnya pada saat lebaran, imlek, Natal maupun menjelang tahun baru.
“Tiap tahun kita jual bang, Kadang-kadang di Tiban, ada juga di daerah Batuaji. Tergantung dimana yang ramai lah,” ujarnya, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga:Â Puluhan Warga Batam Meninggal Dunia Akibat HIV/AID
Hanya saja momen Natal dan jelang tahun baru ini diakuinya sepi pembeli. Bahkan dibanding omset tahun lalu penjualan berkurang hingga 40 persen.
Namun begitu pria 32 tahun itu tetap menggeluti usaha petasan musimannya karena memang tidak memiliki perkerjaan lain lagi.
“Kalau gak jualan gak makan kita bang,” tuturnya.
Baca Juga:Â Bukan Hanya Berwisata, Warga Negara Asing Lakukan Hal Ini Saat ke Batam
Nardi, pedagang petasan musiman lainnya mengaku hampir tiap tahun, ia memanfaatkan momen Natal dan tahun baru, sebagai peluang untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Berjualan topi kerucut, petasan, dan terompet yang khas, sebagai atribut tahun baru.
“Hampir setiap tahun saya berjualan seperti ini. Lumayan buat nambah ekonomi keluarga,” ujarnya.
Pria 42 tahun itu menambahkan, jika sudah mendekati hari H tahun baru, dalam sehari ia bisa meraup pendapatan hingga Rp 600 ribu.
Baca Juga:Â Libur Akhir Tahun, Amsakar Imbau Pelaku Wisata Waspadai Cuaca Ekstrem
Biasanya jika sudah mendekati hari H, ia berjualan lebih awal, sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Namun jika keadaan sepi, ia hanya mendapat omset Rp100 ribu saja.
“Kalau beberapa hari ini masih sepi,” ujarnya.
Harga petasan dan kembang api yang dijualnya bervariasi mulai dari Rp 3.000 hingga paling mahal Rp 75.000. Selain petasan dan kembang api, ia juga menjual terompet berbagai ukuran.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra