batampos – Mendekati masa pemilihan kepala daerah (pilkada), beberapa nama mulai muncul ke publik, dan mulai menunjukkan persaingan menuju kursi pemimpin daerah di Batam maupun Kepri.
Dosen Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Unrika, Rahmayandi Mulda mengatakan momen saat ini memang sudah harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan diri ke publik.
“Pilkada itu November. Jadi masih ada waktu kurang lebih enam bulan untuk menjalin komunikasi, dan menjual program serta pengenalan ke masyarakat agar bisa dikenal,” kata dia, Jumat (8/3).
Baca Juga:Â Pilkada Batam Mulai Menghangat, Rudi Tanggapi Kabar Deklarasi Amsakar dan Irwansyah
Ramayandi mengungkapkan ada beberapa hal yang mempengaruhi jalannya pilkada November mendatang. Ia menyebutkan memanfaatkan kekuasaan, kebijakan, sembako hingga bantuan langsung tunai dinilai turut mempengaruhi segmen pemilih di Batam.
“Tidak bisa dipungkiri kekuasaan sudah pasti mempengaruhi. Namun akan lebih baik bagi pemegang kebijakan saat ini, jika ingin maju tidak memanfaatkan fasilitas daerah atau pun anggaran daerah untuk mengenalkan diri ke publik,” ujarnya.
Calon peserta partai politik yang akan berkompetisi sangat diharapkan bisa mendukung jalannya proses Pilkada sesuai aturan.
“Privilege dari jabatan sudah pasti ada. Namun akan lebih baik jika memang bisa mengendalikan diri, dan tidak memanfaatkan jabatan untuk maju di Pilkada berikutnya,” bebernya.
Baca Juga:Â Awal Puasa, Polda Kepri Siap Razia THM di Batam
Disinggung mengenai sarana atau fasilitas promosi calon yang akan maju, Ramayandi menyebutkan sosial media, baliho, dan temu muka dengan masyarakat masih mendominasi.
Menurutnya, elektabilitas tidak lagi menjadi satu-satunya penentu untuk memenangkan Pilkada. Tantangan politik uang juga harus diantisipasi, karena ada pembiaran untuk praktik seperti ini.
“Berkaca dari Pemilu 2024 ini, harusnya itu menjadi antisipasi bagi paslon. Karena banyak sekali politik uang yang bergulir di kalangan masyarakat, dan satu hal lagi banyak yang tahu ada praktik tersebut, namun menganggap hal biasa,” ungkapnya. (*)
Reporter: Yulitavia