batampos – Pelabuhan Ferry Internasional Sekupang kembali buka, Sabtu 1 Oktober 2022. Diharapkan, dengan dibukanya kembali Pelabuhan Ferry Internasional Sekupang ini semakin meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Singapura yang masuk ke Batam.
“Ya, sesuai rencananya pelabuhan akan melayani penumpang Batam-Singapura dan sebaliknya mulai Sabtu (1/10),” ujar Pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Sekupang, Jumarly, Kamis (29/9).
Menurutnya, sejauh ini sejumlah persiapan terus dilakukan jelang dibukanya kembali operasional pelayaran di pelabuhan itu. Termasuk juga dengan berkoordinasi dengan seluruh agen pelayaran, outsourcing, tenant serta pihak yang terkait lain.
“Tanggal 19 kita sudah melakukan pertemuan dengan agen kapal menyampaikan rencana ini. Dan juga hari ini kita juga mengadakan rapat Dengan agen feri bahwa 1 Oktober ini kita sudah mulai beroperasional kembali,” ungkap Jumarly.
Baca Juga: Sentra Oleh-oleh Batam Mulai Diminati Wisatawan
Selain itu, pihak pelabuhan juga sudah mulai memperbaiki kerusakan-kerusakan di pelabuhan mengingat pelabuhan ini sudah lebih dari 2 tahun tidak melayani penumpang.
“Ya, karena gedung sebesar ini kan sudah lama gak beroperasi, tentu ada saja kerusakan, seperti pintu dan atap sambil jalan kita siapkan semuanya,” beber Jumarly.
Disinggung ada berapa kapal yang akan berlayar pada hari pertama dibuka nanti, ia mengungkapkan ada tiga agen kapal dipersiapkan seperti Batam Fast, Sindo dan Majesti. Namun untuk jumlah kapal tentu belum seperti kondisi normal mengingat perlu waktu bagi agen kapal menyiapkan armadanya.
“Kita coba perlahan, berjalan waktu kita prediksi dalam seminggu sudah normal lagi,” tuturnya.
Baca Juga: Razia Satlantas Barelang Bersama Bapenda, Ini Pelanggaran yang Paling Banyak Ditemukan
Diketahui, setiap agen kapal di Pelabuhan FerryInternasional Sekupang memiliki 8 sampai 9 trip perhari. Sementara itu pada momen weekend dan weekday ada ekstra tambahan 2 sampai 3 trip.
Selanjutnya ditanya mengenai harga tiket kapal, Jumarly mengaku sepenuhnya menjadi wewenang operator kapal. “Kalau harga relatif lah, kalau saat ini di angka Rp 685 ribu. Kalau sama-sama tumbuh penumpang ramai tentu harga bisa bersaing,” pungkasnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra
