Rabu, 23 Oktober 2024

Pelabuhan Pulau Nirup Diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Berita Terkait

spot_img

 

batampos – Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, meresmikan Terminal Khusus Pariwisata PT Tritunas Sinar Benua & One°15 Marina di Pulau Nirup, Batam, Sabtu (8/7).

HL Wisatawan di nirup 2 F Cecep Mulyana
foto: cecep mulyana / batam pos
Dua orang wisatawan berjalan di pantai kawasan wisata Pulau Nirup di Kecamatan Belakangpadang, Sabtu (8/7).

Terminal ini akan menjadi pintu masuk ke Pulau Nirup. Untuk sampai ke Pulau Nirup bisa melalui dua pelabuhan: pertama dari Pelabuhan Harbour Bay, Batam, dan kedua bisa melalui pelabuhan dari Singapura.

Agar memudahkan para wisatawan dari mancanegara masuk ke Pulau Nirup, di terminal sudah disiapkan personel CIQP (Custom, Immigration, Quarantine dan Port Authority).

”Pelabuhan Nirup akan menjadi pintu gerbang penting,” kata Komisaris PT Tritunas Sinar Benua, Jimmi Ho, dalam sambutannya, Sabtu (9/7).

Ia mengatakan, dua pintu masuk ke Pulau Nirup tersebut akan disiapkan secara matang. Sehingga, turis atau wisman yang datang ke Pulau Nirup, mendapatkan pengalaman yang berbeda dan pelayanan yang luar biasa. ”Kami nantinya siapkan juga paket-paket (liburan),” ujar Jimmi.

Pulau Nirup nantinya akan dikelola oleh One°15 Marina. Jimmi mengatakan bahwa One°15 Marina sudah berpengalaman dalam mengelola kawasan pariwisata. ”Sudah ada di beberapa negara, seperti Tiongkok dan Singapura pastinya,” tutur Jimmi.

Pelabuhan Nirup sendiri diperuntukkan untuk dua jenis kapal, yakni untuk kapal penumpang umum, yang datang dari Pelabuhan Harbour Bay dan pelabuhan Singapura.

Pengelola Pulau Nirup juga menyediakan pelabuhan khusus untuk yacht. Pelabuhan khusus yacht ini, tersedia sebanyak 44 unit.

”CIQP (Custom, Immigration, Quarantine dan Port Authority) kami siapkan. Sehingga mempercepat proses dokumen masuk ke Pulau Nirup,” ujarnya.

Di Pulau Nirup juga akan menyediakan hotel, dimana operator hotel serta yang menangani makanan dari Hotel Westin, Amerika Serikat.

Sehingga, makanan dan pelayanan yang disajikan ke wisman, dipastikan kelas internasional. Meski demikian, dirinya tidak melupakan warga lokal. ”Pegawai di Pulau Nirup direkrut dari warga yang tinggal di kawasan Belakangpadang,” katanya.

Selain itu, keberadaan Pulau Nirup juga demi memajukan pariwisata Batam. Pengelola Pulau Nirup akan menyiapkan paket jalan-jalan budaya.

”Jadi, wisman tidak hanya berwisata di Pulau Nirup saja, tapi kami akan arahkan juga ke Belakangpadang. Agar menikmati budaya dan makanan di sana,” tuturnya.

Jimmi yakin Pulau Nirup akan menjadi magnet baru pariwisata di Kepri. Sehingga, bisa mendatangkan wisman lebih banyak lagi ke Kepri, Batam khususnya.

”Ini cita-cita besar, meningkatkan pariwisata di Kepri, bahkan Indonesia,” ujarnya.

 

Menhub: Permudah Regulasi dan Perizinan Pulau Nirup

Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutannya, siap mendukung perkem-bangan Pulau Nirup. Sebab, potensi Pulau Nirup sebagai pariwisata kelas dunia, sa-ngat besar.
Karena, letaknya strategis dari Singapura dan negara tetangga lainnya. Oleh sebab itu, Budi meminta agar regulasi dan perizinan dipermudah.

nirup resmi
foto: cecep mulyana / batam pos
Dari kiri; Chairman and CEO SULT Group Arthur Tay, Komisaris Utama PT Tri Tunas Sinar Buana Hartono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Komisaris PT Tritunas Sinar Benua Jimmi Ho, Dubes Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, Aggota DPR RI Asman Abnur, Ketua DPRD Batam Nuryanto dan undangan lainnya meresmikan One°15 Marina dan Terminal Ferry Nirup di Pulau Nirup, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (8/7) lalu.

Ia tidak ingin ada izin-izin atas Pulau Nirup dipersulit. ”Lokasi wisata ini sangat bagus. Dukung dengan promosi-promosi secara luas dan siap-kan regulasi yang mudah. Jadikan ini sebagai sarana yang bisa membawa nama baik Kepri dan Indonesia,” kata Budi Karya.

Berdasarkan data geografis, Pulau Nirup berada di Kecamatan Belakangpadang, dengan jarak sekitar 8 mil laut dengan negara Singapura. Di Pulau Nirup akan didirikan hotel, vila air dan fasilitas wisata lainnya, di atas area seluas 47.100 meter persegi.

Hadirnya wisata di Pulau Nirup yang menampilkan wisata mewah bagi wisman sekaligus menjadi tempat rekreasi yang dapat dijangkau wisatawan lokal. Diharapkan dapat memberikan efek domino bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat di Kecamatan Belakangpadang.

Hadirnya wisata di Pulau Nirup ini juga akan dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal, dan nantinya akan disejalankan juga dengan menghidupkan wisata di Pulau Belakangpadang, seperti wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata sejarah.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, juga menyatakan dukungannya untuk pe-ngembangan Pulau Nirup. Namun, ia berharap ke depannya tidak hanya Pulau Nirup yang berkembang.

Di Kepri, kata Ansar, terdapat 2.408 pulau. Ia berharap, pulau-pulau lainnya bisa berkembang dan menjadi potensi wisata di Kepri.

”Pintu-pintu masuk internasional sudah sangat banyak. Dapat melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang.

Kemudian di jalur laut, dapat melalui Pelabuhan Internasional Batam Center, Harbour Bay, Batuampar dan Pelabuhan Internasional Sekupang di Kota Batam serta Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang,” ujarnya.

Sedangkan, pelabuhan khusus yacht sejauh ini hanya Nongsa Point Marina dan Bandara Bintan Telani. Kehadiran Pulau Nirup, kata Ansar, menambah opsi pelabuhan yacht di Kepri.

Peresmian Pulau Nirup ini dihadiri juga beberapa pejabat penting, mulai dari duta besar Indonesia untuk Singapura, jajaran pejabat dari TNI dan Polri. Selain itu juga datang CEO of SUTL Group, Arthur Tay. Selain itu, peresmian ini disaksikan wisman dari berbagai negara. (*)

spot_img

Update