batampos– Situasi sarana dan prasana di Rempang perlahan mulai pulih seperti sekolah dan puskesmas. Pantauan di lokasi siswa di SD 024 Rempang sudah aktif belajar mengajar, begitu pula di SMPN 22 Rempang. Namun masih meninggalkan cerita bagi siswa pasca kericuhan 7 September lalu.
“Disini ada 10 lokal situasi dan kondisi siswa pasca kejadian 7 September di Jembatan 4, alhamdulilah sudah perlahan membaik,” ujar Kepala Sekolah SMPN 22 Rempang, M Nazif, saat dijumpai, Jumat (22/9).
Ia mengatakan kehadiran siswa sudah 90 persen mayoritas penduduk Rempang dan Galang. Bantuan sejauh ini dari pemerintah dan Polda Kepri yakni kegiatan trauma healing dan alat-alat tulis dan tas untuk bersekolah.
“Kalau rasa takut saya rasa masih ada tetapi dari tim trauma healing dan kami belum melihat secara pasti mentalnya sudah pulih,” ujarnya.
Harapan dari sekolah untuk giat trauma healing bisa dilaksanakan secara intens misalkan seminggau dua kali tetapi kalau bisa bersifat pribadai atau per kelas agar lebih efektif.
“Jadi dicari siswa yang mana rasanya masih memerlukan trauma healing agar lebih efektif,” sebutnya.
Sementara itu, di SD024 aktifitas pembelajaran siswa berjalan lancar, terdapat 12 kelas dengan total 322 siswa. Siswa pun rata-rata sudah kembali masuk belajar meski masih menyimpan trauma pasca kejadian 7 September lalu.
Tak jauh dari lokasi , pelayanan UPT Puskesmas Rempang Cate juga berjalan konfusif. Kepala Puskesmas, Tanty Suryaningsih , saat dijumpai menyampaikan pelayanan berjalan normal, meski ada warga menanyakan pasca kejadian 7 September kemarin apa sudah berjalan normal.
“Yang berobat masih ada.Kami pastikan bahwa pelayanan kesehatan telah berjalan normal dan warga yang membutuhkan bisa datang,”tutupnya. (*)
reporter: azis