batampos – Kenaikan BBM memberikan efek yang cukup luas dan besar. Direktur HR Citramas Group, Naradewa menilai kenaikan BBM ini efeknya akan terasa cukup panjang dan bertahap.
Salah satu efeknya adalah inflasi. Jika inflasi di Batam ataupun Kepri meningkat, akan memberikan beban terhadap para pelaku Industri. “Inflasi naik, kenaikan UMK (Upah Minimum Kota) berdampak ke sana,” kata Naradewa, Selasa (13/9).
Ia mengatakan UMK memiliki rumus yang berkaitan dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, ia berharap bagaimana pemerintah daerah bisa menjaga atau menekan inflasi. “Peranan pemerintah ada di sana,” ujarnya.
Kenaikan BBM untuk pelaku industri juga memberikan dampak terhadap biaya transportasi. Tapi, kata Naradewa ini merupakan sudah risiko perusahaan.
“Kenaikan sedikit atau banyak, yah kami akan tanggung sendiri. Beban pasti akan ke perusahaan, kami pun berusaha membagi beban tersebut,” tuturnya.
Naradewa mengaku bahwa kenaikan BBM ini tidak bisa ditahan. Oleh sebab itu, situasi yang dihadapi pemerintah, sangat dipahami Naradewa.
Oleh sebab itu, Citramas Group sedang memikirkan berbagai kebijakan. Sebab, kenaikan BBM memberikan efek terhadap karyawan Citramas Group.
“Kami sedang pikirkan dulu, sebab sebuah kebijakan akan berdampak terhadap perusahaan yang akan semakin berat bebannya,” ujarnya.
Citramas Group, kata Naradewa sedang mempelajari kenaikan BBM, efeknya terhadap karyawan dan perusahaan. “Kami tidak bisa gegabah,” tuturnya.
Citramas Group tidak hanya mengelola industri manufaktur saja, tapi juga pariwisata. Naradewa mengaku pariwisata juga mendapatkan imbas dari kenaikan BBM.
“Pariwisata juga sama, begitu juga masyarakat. Kalau saya memandang masyarakat kehidupannya menengah ke atas tidak terlalu berdampak. Tapi masyarakat menengah dan golongan bawah pasti akan merasa dampaknya,” tuturnya. (*)
Reporter : FISKA JUANDA