batampos – Pelatihan kerja berbasis kompetensi yang kembali digelar Dinas Tenaga Kerja, Kota Batam sudah mulai berjalan. Dalam pelatihan kerja tahun ini setidaknya ada 48 jenis pelatihan bagi pencari kerja dan 30 jenis pelatihan peningkatan produktifitas tenaga kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Sakyakirti melalui Kabid Pembinaan Pelatihan dan Peningkatan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja Batam Mohammad Zaini mengatakan, usai dibuka oleh Wali Kota Batam beberapa waktu lalu, pelatihan dan peningkatan produktifitas tenaga kerja sudah mulai berjalan.
“Total ada 1.780 pencari kerja dan pekerja yang melaksanakan pelatihan ini. Data terbaru kami, untuk peningkatan skill sudah 27 pelatihan selesai. Sisa tiga pelatihan lagi. Sedangkan untuk pelatihan tenaga kerja itu sudah selesai 31 pelatihan, berjalan 5 pelatihan dan siswa 12 pelatihan lagi,” ujarnya, Kamis (20/6).
Baca Juga:Â Berikan Edukasi Keselamatan Berkendara dan Mencegah Informasi Berita Hoax
Ia menyebutkan, pelatihan dan peningkatan produktifitas tenaga kerja ini diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Batam. Total ada puluhan LPK swasta yang ditunjuk pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan bagi pencari kerja dan peningkatan produktifitas bagi para pekerja di Batam.
“Sudah banyak juga yang selesai (pelatihan) dan ini kita pantau terus sampai mereka mendapatkan pekerjaan khusus bagi para pencari kerja,” tambah Moh Zaini.
Ia menambahkan, pelatihan dan peningkatan produktifitas ini dilaksanakan secara bertahap sampai akhir Juni 2024 ini. Adapun beberapa pelatihan yang diberikan seperti forklif, Las 3G SMAW, pelatihan bahasa Korea, rigger, autocad muda, Bahasa Inggris/Asing Pariwisata, Teknisi Jaringan Komputer Las 5G (PIPE) SMAW, Welder 3G/4G dan banyak lainnya.
“Lama pelatihan dan peningkatan produktifitas tenaga kerja ini bervariasi. Mulai dari 10 hari hingga 20 hari,” bebernya.
Baca Juga:Â Super Air Jet Buka Rute ke Jambi, Lampung, dan Pangkalpinang
Ia berharap peserta untuk serius menjalani pelatihan tersebut. Sehingga ke depan mereka bisa dengan mudah mendapat pekerjaan usai pelatihan. “Yang jelas orientasi pelatihan ini agar mereka mendapatkan skill dan kompetensi yang bagus yang disertai dengan sertifikat nasional untuk melamar kerja,” tuturnya.
Disinggung apakah peserta pelatihan ini langsung mendapatkan pekerjaan usai mendapat sertifikat, Zaini menjawab, LPK hanya bertugas memberi pelatihan dan juga mengeluarkan sertifikat keahlian. LPK tak memiliki kompetensi untuk menempatkan atau menyalurkan para pencaker ini.
“Harapan kita lewat sertifikat ini mereka menjadi mudah mencari kerja. Dan ini terbukti dengan membandingkan tahun 2023 lalu dari sekitar 1.700 peserta pelatihan dan peningkatan produktifitas tenaga kerja yang kita latihan itu sebanyak 70,3 persennya sudah bekerja pada tahun tersebut,” terang Zaini.
Selain itu masih adanya pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan diduga karena ada juga dari mereka yang membuka usaha sendiri atau berwirausaha setelah mendapatkan sertifikat. Sehingganya pada data yang masuk ke Disnaker Batam tercatat mereka masih belum bekerja.
“Harapan kami kalau gak bisa kerja di perusahaan ya minimal mereka bisa berwirausaha,” bebernya.
Baca Juga: DPRD Kepri Desak Penurunan Tiket Ferry Batam-Singapura, Usulkan Rp 400 Ribu – Rp 600 ribu
Zaini juga berpesan agar peserta tidak hanya selesai sampai pelatihan. Tetapi juga berupaya untuk aktif mencari pekerjaan setelahnya. Sebab, pekerjaan tidak datang dengan sendirinya. Tujuan pelatihan, kata dia, memang tidak hanya memberikan skill bagi peserta. Tapi juga mengurangi angka pengangguran.
“Artinya, pelatihan ini bukan hanya output tetapi juga outcome. Kita tidak ingin hanya memberikan skill tetapi peserta harus mendapatkan pekerjaan dari skill yang diberikan ini,” pungkasnya.
Anggota DPRD Batam Safari Ramadan meminta peserta pelatihan yang sudah mendapat sertifikat ini benar-benar bisa memanfaatkan sertifikatnya baik untuk mencari pekerjaan ataupun meningkatkan produktivitas pekerja. Ia juga berharap dengan adanya pelatihan dan keterampilan para pekerja semakin memudahkan pencari kerja mendapatkan pekerjaan.
“Kita harapkan dengan pelatihan tenaga kerja ini akan dapat menekan angka pengangguran di Kota Batam,” kata dia. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra