batampos – Sebanyak 1.645 penumpang berangkat menggunakan KM. Kelud dari Pelabuhan Batuampar, Batam tujuan Pelabuhan Belawan, Medan. Sebelumnya KM Kelud tiba di Batam dengan membawa 700 orang dari Jakarta, Minggu (3/9).
Pelayaran ke Belawan ini menjadi yang terakhir sebelum KM Kelud naik docking untuk menjalani perawatan tahunannya.
“Berjalan lancar. Tadi kapal datang dari Priok dan selanjutnya bertolak ke Belawan. Penumpang datang 700 dan berangkat 1.645 orang,” ujar Kapolsek KKP Batam, Iptu Jaya Putra.
Baca Juga: Perampok Bos Toko Sembako di Batuaji Akhirnya Dibekuk Polisi
Disampaikannya, personel gabungan memberikan pengamanan dan pelayanan meliputi penumpang turun dari kapal sampai pintu keluar dan tempat keberangkatan calon penumpang sampai menaiki KM Kelud. Selain pengamanan, polisi juga membantu penumpang yang akan naik ke kapal Kelud, dari Batam tujuan Belawan dalam kondisi sakit.
Tidak hanya disitu saja, sejumlah personil kepolisian terlihat membantu masyarakat yang turun maupun yang akan naik ke Kelud. Masyarakat yang dibantu kebanyakan adalah yang kewalahan membawa koper atau barang-barang bawaannya.
“Polsek KKP selalu melayani penumpang yang membutuhkan, membantu warga bukan dari segi materi, bisa juga dilakukan dengan tenaga,” sebut kapolsek.
Selanjutnya, kegiatan pengaman dan pelayanan arus balik ini meliputi penumpang yang turun dari kapal sampai dengan pintu keluar dan juga tempat keberangkatan calon penumpang sampai mereka menaiki KM Kelud.“Sasaran kita penumpang yang turun, arus lalu lintas truk kontainer, kendaraan parkir tepi jalan dan keluarga atau pengantar, ” ucap Iptu Jaya.
Baca Juga: Pass Pelabuhan Internasional di Batam Resmi Naik
Kepala pelni cabang Batam, M Iqbal menyampaikan pelayaran KM Kelud tujuan Belawan kali ini merupakan trip terakhir sebelum memasuki docking. Dimana untuk rute terakhir KM Kelud pada Rabu 6 September 2023 nanti, kapal akan bertolak dari Batam tujuan Jakarta untuk menjalani perawatan docking.
“Perawatan dan pemeliharaan dilakukan sejak 7 sampai 22 September 2023. Sejauh ini belum ada kapal pengganti, jadi selama dua pekan itu kosong pelayaran,” kata Iqbal. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra
