Minggu, 27 Oktober 2024

Pemadaman Listrik Bergilir di Batam Bikin Perusahaan Semakin Merugi

Berita Terkait

spot_img
Pekerja Galangan Kapal Dalil Harahap scaled e1684477759250
Ilustrasi: Pekerja melakukan pengelasan kapal di Sagulung, Rabu (17/5). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Keluhan pelaku industri galangan kapal terkait pemadaman listrik bergilir belum berakhir di Kota Batam. Pemadaman yang menyebabkan berhentinya operasional produksi di industri galangan kapal masih terus berlanjut hingga, Kamis (18/5) kemarin.

Ini jadi masalah serius bagi industri galangan sebab imbasnya sangat banyak. Produktivitas produksi galangan yang bergantung pada aliran listrik PLN tentu tidak bisa berjalan dengan efektif atau sesuai target. Kerugian yang dialami semakin membengkak, karena tidak saja dengan persoalan upah karyawan yang harus tetap bayar full, tapi juga denda atau sanksi dari pemesan kapal akibat molornya pengerjaan juga harus diterima oleh pihak galangan.

Baca juga: Jangan Ditiru, Gegara Bertatap Mata 5 Pemuda Keroyok 3 Pria di Bengkong

“Semakin merugi perusahaan. Gaji karyawan harus tetap bayar full. Kapal yang dikerjakan jadi terhambat. Ini persoalan serius karena proyek galangan semuanya bergantung pada listrik,” ujar Direktur PT Bandar Abadi Shipyard, Tanjunguncang, Batuaji, Maslina Simanjuntak.

Sejak awal pekan ini, sebut Maslina, galangan mereka sudah dua kali mengalami pemadaman listrik bergilir di waktu produktifitas. Pemadaman pertama terjadi pada Selasa (16/5) mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pemadaman kedua terjadi pada Rabu (16/5) mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Pemadaman dua hari berturut-turut ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Marlina berharap ini segera diakhiri agar aktifitas produksi di galangan tidak terhambat lagi kedepannya.

“Kalau terus-terusan begini bisa buruk bagi industri galangan kapal,” ujarnya.

Baca Juga: Kepala BP Batam Terima Penghargaan Indonesia Visioner Leader

Senada disampaikan oleh ketua Ikatan Pengusahaan galangan Kapal yang bergabung dalam Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri Ali Ulai yang sangat menyayangkan kebijakan pihak PLN tersebut. Industri galangan kapal Batam yang harus saja bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 akan kembali melemah jika pemadaman ini terus berjalan. Padahal untuk mengembalikan kejayaan industri galangan kapal sangatlah sulit.

“Susah paya kita cari jalan supaya galangan ini kembali bangkit. Ini harus dijaga karena bagaimanapun galangan kapal ini sangat berperan untuk mendorong perekonomian di Batam ini. Semoga tak ada lagi pemadaman kedepannya biar galangan bisa bekerja dan menyelesaikan semua proyek yang ada. Kalau pengerjaan kapal tertunda tentu jadi catatan buruk juga bagi pemesan nantinya. Mohon kerja samanya biar semua berjalan dengan aman lancar kita ini,” ujar Ali.(*)

 

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update