batampos – Rencana pembangunan batu miring SMAN 21 Kabil Batam belum juga terealisasi. Padahal pembangunan batu miring SMAN 21 di Kelurahan Kabil itu dianggap penting, terlebih dengan intensitas hujan di Batam yang cenderung meningkat.
Risiko bangunan roboh menghantui lingkungan sekolah dengan jumlah 585 siswa itu.
“Sebelumnya sudah menyampaikan hal ini ke Dinas Pendidikan Kepri namun masih tergantung anggaran dari Pemprov. Kita juga sudah berupaya bersama komite untuk menggandeng CSR perusahaan yang berada di sekitar Kabil,” ujar Kepala Sekolah SMAN 21, Dwi Sulistiani, Selasa (14/2/2023).
Baca Juga:Â Tinggal di Batam, Sekolah ke Pulau Buluh, Warga Seibinti Minta Bangunkan SD
Dijelaskannya, gedung SMAN 21 dikhawatirkan bisa roboh menyusul tidak adanya batu miring yang bisa saja terjadi longsor.
“Takutnya gedung sekolah ikut terkena longsor saat hujan deras dan angin kencang,” jelasnya.
Terdapat lima titik yang rawan longsor di lahan seluas satuhektare tersebut. Faktor keselamatan siswa siswi SMAN 21 sangat dipriorotaskan dalam proses belajar mengajar.
“Sebelumnya selama hujan deras alhamdulillah belum terjadi insiden yang berbahaya, tapi tetap saja ada rasa khawatir,” kata Dwi Sulistiani.
Baca Juga:Â BIB Hang Nadim Kejar Izin Penerbangan ke Korea Selatan
Lanjutnya, jika kondisi ini tidak diperbaiki tentu saja bisa sangat membahayakan jika tanah terus tergerus.
“Kedepannya dengan adanya batu miring tentu proses belajar mengajar bisa aman dan nyaman,” ujarnya.
Ia menambahkan selama ini proses belajar mengajar tidak ada kendala terutama di saat hujan deras. (*)
Reporter: Azis Maulana