batampos – HUT ke-79 Republik Indonesia mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju. Sebagai salah satu lembaga yang diamanahi mengelola investasi di Batam, BP Batam sudah menjalankan berbagai pembangunan di Batam. Semua itu, demi Indonesia yang semakin maju.
Hingga tahun ini, menjelang umurnya yang ke-53 tahun, banyak hal sudah dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Pembangunan demi pembangunan terus dilaksanakan, dengan tujuan meningkatkan perekonomian Batam, Kepri dan Indonesia.
Dahulunya, Pulau Batam merupakan kawasan yang dikembangkan sebagai daerah industri dan pusat kegiatan alih kapal. Di satu sisi, Batam juga dijadikan sebagai basis logistik Pertamina periode akhir 1960-an hingga 1976.
Dalam periode yang sama, dengan aturan serta tujuan yang lebih rinci, yaitu menjadikan Batam sebagai kawasan industri, maka dibangunlah sejumlah infrastruktur pendukung. Mulai dari pembangunan Bandara Hang Nadim; Pelabuhan Sekupang dan Batuampar; Waduk Sei Harapan, Baloi, Nongsa; penyediaan listrik, telekomunikasi, pembangunan jalan, dan perumahan.
Perkembangan pesat Batam dapat dilihat kala arah pembangunan kawasan ini diubah. Batam kemudian dibangun tidak hanya sekadar menjadi basis logistik Pertamina saja. Melain-kan dibangun menjadi proyek nasional yang memberikan nilai tambah tinggi dengan mewujud menjadi daerah industri berteknologi tinggi, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata.
Seiring waktu, seiring bertransformasinya BP Batam, yang sebelumnya Otorita Batam. Berbagai pembangunan, serta ragam infrastruktur Batam dibangun. Sejak kepemimpinan Muhammad Rudi sebagai Kepala BP Batam, berbagai pembangunan ditingkatkan. Jalan diperluas dan dilebarkan, bandara dipercantik, revitalisasi pelabuhan, dan berbagai peningkatan infrastruktur lainnya.
”Saya hanya bisa berbuat, dan inilah yang saya persembahkan untuk rakyat Batam,” kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Sabtu (17/8).
Ia mengatakan, tugasnya mengisi kemerdekaan dengan memberikan persembahan terbaik bagi masyarakat. Selain itu, untuk menghadirkan kesejahteraan kepada masyarakat melalui pembangunan kota, Rudi juga menjalin siner-gi dengan berbagai piham terkait termasuk Forum Koor-dinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Estafet pembangunan dan pengembangan Batam terus berjalan, demi memajukan negeri. Infrastruktur dan fasilitas yang telah dibangun dahulu, juga mengalami perkembangan signifikan hari-hari ini.
Perkembangan itu tidak berhenti pada beberapa fasilitas atau kawasan-kawasan tertentu saja, melainkan terus berkembang dan berlanjut sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor transportasi, yakni jalan raya.
Pembangunan jalan diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta memperlancar pergerakan barang dan jasa. Selain itu, infrastruktur jalan ini turut terintegrasi dengan sektor lainnya seperti pariwisata dan kebutuhan masyarakat.
Sektor yang juga tak kalah penting ialah rencana pengem-bangan pelabuhan dan bandara untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi. Bandara Internasional Hang Nadim, yang sudah ada sejak lama, akan ditingkatkan menjadi bandara kelas dunia dengan fasilitas modern. Ini akan membantu memperlancar transportasi udara dari dan ke Batam, yang penting untuk mendukung sektor ekonomi yang berkembang pesat.
Dari sisi laut, BP Batam berencana menambah daya tampung kontainer Pelabuhan Batuampar. Dengan tujuan agar memperbanyak daya tampung kontainer yang singgah di Batam, serta mempercepat proses bongkar muat barang.
Kemudian pembangunan terminal kargo di Bandara Internasional Hang Nadim juga turut dilakukan, sebagai upaya mendukung Batam menjadi hub logistik internasional.
Secara angka, Rencana Pembangunan Jangka Mene-ngah Nasional (RPJMN) BP Batam dalam 4 tahun terakhir, yang mencakup lima kegiatan prioritas dengan 10 indikator telah memperoleh capaian rata-rata kuantitatif sebesar 74,6 persen. BP Batam optimis capaian itu akan menyentuh angka 95 persen akhir 2024 ini.
Badan Pengusahaan (BP) Batam telah menyusun beberapa prioritas pembangunan hingga tahun 2025 mendatang. Sementara pada 2023 lalu, sejumlah proyek strategis nasional telah rampung dilaksanakan. Lima proyek itu pun dibagi ke dalam peningkatan ruas jalan arteri yang menghubungkan Batuampar hingga Batubesar sepanjang 20 km dan pembangunan bundaran Bandara Internasional Hang Nadim.
Kelimanya meliputi peningkatan ruas jalan Simpang Laluan Madani hingga bundaran Punggur. Selanjutnya, peningkatan ruas jalan Bundaran Punggur hingga Simpang Bandara.
Kemudian pengembangan ruas Jalan Hang Jebat dari Simpang Batu Besar hingga Simpang Turi Beach, lalu pembangunan bundaran Bandara Internasional Hang Nadim.
Tidak hanya pembangunan jalan, BP Batam juga telah selesai melakukan perbaikan ponton Pelabuhan Domestik Punggur hingga pembangunan gedung VVIP Bandara Internasional Hang Nadim.
Lalu pada beberapa prioritas pembangunan hingga tahun 2025 mendatang, terdapat sektor yang menjadi atensi serius BP Batam. Sektor-sektor tersebut mencakup program yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi kesenjangan serta menjamin pemerataan ekonomi Kota Batam.
Berikutnya adalah program yang berkaitan dengan pemulihan investasi. Khususnya terhadap empat sektor prioritas yang terdiri dari manufaktur, jasa dan pengembangan jasa kesehatan, UMKM serta industri kreatif dan logistik. Kemudian sektor-sektor lainnya yang menyasar kepada utilitas perkotaan, pemerataan sarana transportasi, dan pengembangan infrastruktur pendukung kemajuan investasi.
Selain itu, BP Batam juga mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Semua hal ini, membuahkan hasil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Batam melesat. Tahun 2021 (saat covid-19) pertumbuhan ekonomi Batam tercatat hanya 3,57 persen, lalu pada tahun 2022 mencapai 4,77%. Di tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Batam makin melejit, 7,04 persen. Pertumbuhan ekonomi Batam di 2023 ini, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau sebesar 5,20 persen dan nasional 5,05 persen.
Berkat pengembangan infrastruktur ini, BP Batam yakin akses dan proses bisnis di Batam akan semakin mudah. Lebih lagi setelah terbitnya PP 41 Tahun 2021 yang mengamanatkan kemudahan perizinan berusaha di KPBPB Batam.
Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, realisasi investasi tahun 2023 secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp2,38 triliun atau meningkat 18 persen jika dibandingkan tahun 2022 lalu.
Dalam data tersebut, total realisasi investasi di Batam tahun 2023 sebesar Rp15,6 triliun. Dengan rincian, investasi dari PMDN sebesar Rp6,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp8,8 triliun.
Arah pembangunan dan perkembangan Batam kini sebenarnya tak lepas dari komitmen Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang meyakini kemajuan kawasan ini tak lepas dari upaya mengembangkan Batam untuk kemajuan negeri, dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
Sederet pembangunan Batam dulu dan kini serta pekembangan di dalamnya, kemudian jadi semacam refleksi akan semangat kemajuan negeri. Bergerak serta bertumbuh untuk Batam Baru dan Indonesia Maju. (*)