batampos – Gangguan saluran air atau drainase masih menjadi masalah yang belum dituntaskan hingga saat ini. Menyempitnya aliran air mengakibatkan terjadinya genangan hingga banjir.
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Siti Nurlailah, ST, MT menyampaikan secara teknis kebutuhan drainase di Batam makin tinggi. Di beberapa titik banjir dilihat memang ada penyempitan aliran air, hingga tersumbat oleh tumpukan sampah.
“Untuk itu kami mendorong adanya ranperda yang mengatur tentang drainase yang terintegrasi. Nanti akan diatur hal yang dianggap penting dalam pembangunan drainase,” kata dia usai menghadiri Rapat Paripurna di Kantor DPRD Kota Batam, Rabu (15/5).
Baca Juga:Â Buang Limbah B3 ke TPA Punggur, PT Musim Mas Disidangkan
Ia mengakui pembangunan yang masif tidak akan berjalan dengan baik, tanpa ketersediaan sistem drainase yang baik. Saat ini Pemko Batam masih dihantui banjir atau genangan. Karakteristik daerah yang memiliki curah hujan tinggi menyebabkan banjir itu terjadi, karena aliran air tidak mampu menampung debit air.
“Ada wilayah yang bertahun- tahun hingga kini masih terus menghadapi banjir atau genangan itu, dan itu belum ada solusi sampai kini. Padahal Batam sudah mengusung slogan Batam Kota Baru yang moderen, namun banjir belum kelar- kelar,” ungkap anggota Fraksi PKS ini.
Untuk mewujudkan Batam yang bebas banjir atau genangan ini, perlu langkah serius dan bersama. Untuk itu, perlu adanya perda soal drainase ini.
“Tadi seharusnya kami sampaikan. Namun lamo minta waktu dulu karena ada beberapa hal teknis yang harus kami matangkan. Termasuk soal banjir atau genangan. Kita mau pakai istilah apa nanti, hingga penyelesaian persoalan drainase yang layak itu seperti apa,” terangnya.
Baca Juga:Â Nagoya Dikepung Banjir, Bak Sungai
Titik- titik banjir juga terus ada dan belum berhasil dituntaskan. Tidak saja di Sagulung, bahkan di kawasan bisnis Nagoya jika sudah hujan, langsung terjadi genangan.
Menurutnya, untuk mewujudkan kota baru, persoalan banjir ini harus bisa diselesaikan. Untuk itu, bisa dimulai dari pengelolaan aliran air di hilir hingga hulu. Sehingga ke beberapa tahun ke depan Batam benar- benar bisa bebas banjir.
“Kalau selama ini drainase yang disebut sebabkan banjir, maka ayo kita benahi bersama. Kami akan konsentrasi kalau pembahasan soal banjir ini. Karena masih menjadi keluhan di masyarakat. Kota baru harusnya tidak banjir,” tambah Siti.
Baca Juga:Â Pelaku Penipuan Rekrutmen Anggota Polri Terancam 4 Tahun Penjara
Ia menambahkan master plan Batam ini harus diperbaharui sehingga kondisi yang terjadi saat ini bisa menjadi bahan evaluasi mulai dari sistem drainase dan lainnya.
“Drainase terintergrasi harus ada. Batam ini butuh penataan, agar banjir bisa diminimalisir,” tutupnya.(*)
Reporter: Yulitavia