batampos – Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengonfirmasi bahwa pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di beberapa sekolah di Kota Batam telah dimulai dan berjalan sesuai rencana. Proses pembangunan ini diharapkan akan rampung dan diserahterimakan pada bulan Oktober 2024.
“Alhamdulillah, pekerjaan RKB kita sudah berjalan semua. InsyaAllah, mulai Oktober sudah ada yang diserahterimakan,” ungkap Tri Wahyu pada Senin (9/9).
Menurutnya, pembangunan ruang kelas baru ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan ruang belajar yang terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah siswa di Batam.
Saat ini, total ada 14 RKB SD yang tengah dibangun, terdiri dari 9 RKB di sekolah negeri dan 5 RKB di sekolah swasta. Proyek strategis di antaranya adalah RKB di SDN 009 Batuaji, di mana akan dibangun 3 ruang kelas baru. “Ini menjadi proyek strategis tahun ini,” sebut Tri.
Selain RKB SD, Disdik Batam juga akan membangun 24 RKB SMP, dengan rincian 23 RKB di sekolah negeri dan 1 RKB di sekolah swasta. Selain itu, pihak Disdik Batam juga akan merehabilitasi 26 ruangan SD dan 1 ruang SMP.
“Total anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan RKB, rehab ruang kelas, ruang guru, toilet, dan fasilitas lainnya sebesar Rp56 miliar. Anggaran ini bersumber dari APBD Kota Batam dan Dana Alokasi Khusus (DAK),” ucap Tri.
Tri Wahyu juga menjelaskan bahwa rencana pembangunan untuk tahun 2025 akan disesuaikan dengan anggaran yang akan disahkan. “Untuk tahun depan, kita akan lihat komposisi anggarannya saat pengesahan. Namun, InsyaAllah ada tiga unit sekolah baru yang kita rencanakan,” jelasnya.
Rinciannya, dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan dibangun di Buliang dan Panglong, sementara satu Sekolah Dasar (SD) di Sei Langkai. “Pembangunan ini diharapkan mampu mengurangi beban sekolah-sekolah yang saat ini sudah mengalami kelebihan kapasitas,” tambahnya.
Selain fokus pada pembangunan infrastruktur, Dinas Pendidikan Kota Batam juga mengupayakan pemenuhan tenaga pendidik. “Saat ini, kita sedang mengusahakan pemenuhan tenaga guru dan tenaga kependidikan. Ini sedang diatur kembali karena belum ada penerimaan,” ujar Tri Wahyu.
Proses penerimaan tenaga guru masih dalam tahap pembahasan, dan diharapkan segera ada keputusan final. Penyediaan tenaga pengajar dan staf pendukung di sekolah-sekolah baru menjadi prioritas penting, seiring dengan pembangunan fisik sekolah yang sedang dilakukan.
“Nanti kalau sudah final, akan saya infokan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra