batampos– Kawasan wisata kuliner Welcome to Batam saat ini dikeluhkan karena menyengsarakan sejumlah pedagang hingga membuat tak nyaman pengunjung. Pasalnya, kawasan kuliner yang dulunya luas, kini dibagi menjadi dua bagian, sehingga membuat pengunjung tidak leluasa.
Begitu juga para pedagang di bagian belakang kawasan yang terdampak pembatasaan. Yang mana, jualan mereka jadi sepi pengunjung.
“Sejak dibatasi, jualan jadi sepi,” ujar salah satu pedagang yang enggan namanya disebut.
Baca Juga: Wujudkan Dukungan sebagai Sesama Perempuan, Srikandi PLN Batam Dukung Pengembangan UMKM Binaan
Menurut dia, omset pendapatan para pedagang turun drastis karena adanya pembatasaan tersebut. Yang biasanya pengunjung memutari semua area, saat ini malah hanya berjalan di bagian depan kawasan kuliner.
“Kami yang bagian belakang jadi sepi, paling pengunjung bagian depan saja,” ungkapnya.
Masih kata dia, saat ini kawasan Kuliner Welcome To Batam dikelola oleh beberapa pihak. Sehingga untuk membedakan mana satu wilayah pengelola dengan pengelola yang lain dibatasi.
“Jadi ada beberapa pengelola, makanya dibatasi,” sebutnya.
Sementara, Satria salah satu pengunjung merasa tidak nyaman dengan pembatasaan area kuliner Welcome To Batam tersebut. Apalagi untuk spot foto menjadi tidak leluasa seperti dulu.
“Masa foto harus terlihat terpal pembatas, tak leluasa lagi untuk berfoto,” ujarnya.
Baca Juga: Muhammad Kamaluddin Pimpin DPRD Batam 2024-2029, Segera Jadwalkan Pembentukan Kelengkapan DPRD
Menurut Satria pengunjung juga tak bisa leluasa memilih dagangan pengunjung. Dimana yang dulunya ramai saat ini terbatas karena para pedagang dibagi.
“Tak menarik lagi seperti biasa, kita mencari kawasan luas, namun ini dibatasi, jadi semakin tak jelas,” pungkasnya.
Ketua Aspabri Kepri, Surya Wijaya juga menilai kawasan kuliner Welcome To Batam sudah tidak menarik lagi. Hal itu setelah adanya pembatasaan area yang membuat pengunjung tidak leluasa berburu kuliner.
“Pengunjung jadi sangat tidak nyaman karena tidak leluasa. Begitu juga dengan spot foto yang juga tidak menarik lagi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta