batampos– Petrus Santoni Halawa, pembunuh pasangan sesama jenis sudah merencanakan aksinya setelah kencan pertama. Keduanya sempat berkencan di hotel kawasan Pelita, Lubuk Baja beberapa hari setelah berkenalan.
“Saat di hotel itu, korban memberikan uang Rp 200 ribu ke pelaku. Sehingga pelaku berpikiran bahwa korban memiliki banyak uang. Setelah itu timbul niat jahat pelaku,” ujar Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia di Mapolsek Batam Kota, Jumat (22/9) sore.
Betty menjelaskan pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati, cemburu dan ingin menguasai harta korban. Pelaku mengaku korban kerap menolak ajakannya untuk berkencan.
“Pelaku juga cemburu karena beberapa kali ditolak ajakannya, dan korban pergi dengan yang lain,” katanya.
BACA JUGA:Â Dinilai Lakukan Pembunuhan Berencana terhadap Istri, Reza Dituntut Penjara Seumur Hidup
Pembunuhan itu berawal saat keduanya pergi berkencan. Saat itu korban menjemput pelaku di tempat kerjanya di rumah makan di Sei Panas menggunakan sepeda motor.
“Saat kencan itu, mereka sempat check-in ke hotel dan makan ke Mega Legenda. Kemudian pelaku mengajak korban ke lahan kosong tempat kejadian,” ungkapnya.
Di lahan kosong tersebut, pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah pisau. Pelaku langsung menikam korban dibagian perut dan menggorok lehernya.
“Korban sempat melakukan perlawanan, tapi tidak berdaya setelah ditikam kedua kalinya,” tutur Betty.
Sementara Petrus mengakui kalau ia memiliki kelainan seksual. Ia mengatakan baru seminggu mengenali korban dan langsung berkencan.
“Saya baru 3 bulan di Batam dan langsung kerja di sana (rumah makan). Rencananya uang mau dikirim ke orangtua,” tutupnya. (*)
reporter: yopi