Rabu, 18 Desember 2024

Pemerintah Dorong Kesejahteraan Pekerja, Menaker Puji Program Rusunawa BPJS Ketenagakerjaan di Batam

Berita Terkait

spot_img
Mentri Ketenagakerjaan Yassierli (tengah) bersama Wakil Mentri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan didampingi didampingi Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan rombongan melakukan kunjungan di Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan Bumi Lancang Kuning di Batuampar, Selasa (17/12). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI), Yassierli, bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer meninjau Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Griya Pekerja Bumi Lancang Kuning di Kota Batam pada Selasa (17/12) sore. Kunjungan ini untuk melihat secara langsung fasilitas hunian yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu upaya mendukung kesejahteraan pekerja di Indonesia.

Usai berkeliling rusun dan melihat beberapa contoh kamar di rusun, Menaker Yassierli mengapresiasi program rusun sebagai terobosan nyata meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja. Keberadaan rusun bukan hanya memberikan tempat tinggal yang layak bagi pekerja, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung produktivitas mereka.


“Dengan fasilitas seperti ini, para pekerja memiliki lingkungan yang lebih baik untuk hidup dan bekerja,” ujar Yassierli.

Menurut dia, pemerintah berkomitmen mendukung inisiatif serupa agar dapat menjangkau lebih banyak pekerja di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, ia mengingatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan rusunawa, terutama terkait aspek kebersihan, keamanan, dan keselamatan para penghuni.

Baca Juga: Pembangunan Ruko di Depan Ikon Welcome To Batam Disorot DPRD dan Dinas Pariwisata

“Memelihara hunian dengan ribuan penghuni tentu bukan pekerjaan mudah. Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan harus menjadi prioritas. Selain itu, ruang terbuka hijau dan penanganan isu sosial juga harus diperhatikan agar rusun ini menjadi tempat tinggal yang ideal,” tegasnya.

Dalam dialognya dengan penghuni rusun, Yassierli mendapatkan sejumlah masukan positif mengenai kenyamanan dan manfaat rusun ini. Namun, ia juga mencatat adanya sejumlah keluhan dari penghuni terkait kenaikan harga sewa. Salah satu penghuni, Muhidil, mengungkapkan kepuasannya tinggal di Rusun Griya Pekerja meski ada kenaikan biaya sewa.

“Tempat ini nyaman dan strategis, dekat dengan tempat kerja saya. Tapi tahun ini harga sewanya naik cukup signifikan. Tahun lalu masih Rp500 ribu per bulan untuk kamar di lantai empat, sekarang naik jadi Rp1 juta. Meski begitu, saya masih memilih tinggal di sini karena fasilitasnya cukup memadai,” ujar Muhidil.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan bahwa program pembangunan rusun pekerja ini akan terus diperluas ke berbagai daerah di Indonesia. Ia menyambut baik masukan dari Menaker dan memastikan pihaknya akan memperhatikan peningkatan kualitas fasilitas dan layanan di rusunawa.

“Masukan dari Bapak Menteri menjadi perhatian kami. BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan rusun ini agar menjadi tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman. Ke depan, kami juga akan memperluas program ini ke daerah lain, termasuk Jawa Barat dan Jawa Tengah,” ungkap Anggoro.

Baca Juga: Polda Kepri Turunkan Kekuatan Maksimal untuk Pengamanan Nataru

Anggoro menjelaskan, saat ini di Kepri terdapat tiga rusun pekerja yang dibangun oleh BPJS Ketenagakerjaan. Dari ketiga rusun, terdapat 2000 lebih kamar yang diperuntukan khusus pekerja.Untuk memperluas program tersebut, ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah, terutama dalam penyediaan lahan sewa jangka panjang.

“Model pembangunan rusun seperti ini sudah terbukti bermanfaat bagi pekerja. Dengan dukungan pemerintah daerah, kami optimistis bisa menyediakan lebih banyak hunian layak yang terjangkau untuk tenaga kerja di seluruh Indonesia,” tambahnya. (*)

 

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Update