Jumat, 20 September 2024
spot_img

Pemilik Toko Kecewa Dengan Petugas Keamanan Plaza Botania 1

Berita Terkait

spot_img
botania1
Kebakaran yang terjadi di Plasa Botania 1. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Salah seorang pemilik toko di Plaza Botania, Manahara, mengaku kecewa terhadap petugas keamanan di tempatnya membuka usaha.

Pasalnya petugas keamanan tidak segera memberikan informasi kepada para tenant adanya peristiwa tersebut.



Manahara mengatakan, dirinya memiliki dua toko kosmetik di Plaza Botania 1. Akibat kebakaran tersebut lanjutnya, tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan.

Baca Juga: Terbukti Cabuli Anak Tiri hingga Positif HIV, Abbas Dituntut 17 Tahun Penjara

Manahara menyebutkan keadaan kiosnya, baru menambah pasokan barang.

“Kerugian mencapai Rp700-900 juta, untuk dua kios saya,” katanya, saat ditemui di lokasi, Rabu (5/4/2023).

Pedagang kosmetik itu mengaku kecewa dengan tim keamanan di komplek pasar Botania 1.

Baca Juga: 2029 Masyarakat Batam Akan Nikmati Batam Sebagai Kota Modern

Pasalnya, jika kebakaran diinformasikan lebih awal, pedagang bisa langsung menyelamatkan barang-barang mereka.

“Saya kecewa dengan petugas security di kompleks ini, seharusnya mereka sejak awal kejadian memberitahukan kepada pemilik toko agar dapat menyelamatkan barang-barang yang ada,” kata Manahara.

Menurutnya, api berasal dari arah belakang di dekat toilet yang tidak jauh dari mesin genset. Kemudian kebakaran mulai terlihat sejak pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: Malaysia Tertarik Investasi di Bidang Kesehatan di Batam

“Saya kebetulan tinggal di perumahan belakang dan saksi mata juga menyebutkan jam segitu,” kata Manahara.

Menurutnya, jika insiden diketahui lebih awal kepada dirinya selaku pemilik toko dan tenant-tenant yang lain, kemungkinan peluang untuk melakukan evakuasi terhadap barang-barang dagangan dapat lebih dahulu dilakukan.

“Saya juga baru tahu kejadian kebakaran dari orang lain, seharusnya petugas security yang mengutip iuran keamanan bisa menyampaikan kepada kami,” kata Manahara.(*)

Reporter: Yulitavia

spot_img
spot_img

Update