Rabu, 25 Desember 2024

Pemko Batam Bahas Update Investasi dan Pengembangan PSN Kawasan Industri Tanjung Sauh

Berita Terkait

spot_img
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin (tengah), didampingi Asisten Pemerintahan Kota Batam, Yusfa Hendri (kiri); Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Demi Hasfinul, dan sejumlah Kepala OPD dalam Rakor via Zoom Meeting terkait Update Investasi dan Operasional Kawasan Industri PSN Kawasan Industri Tanjung Sauh Batam, bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (11/11/2024).

batampos – Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, turut serta dalam Rapat Koordinasi melalui Zoom Meeting terkait Update Investasi dan Operasional Kawasan Industri Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Tanjung Sauh Batam, bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (11/11/2024).

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemerintah Kota Batam yang mendampingi Jef-ridin, di antaranya Asisten Pemerintahan Kota Batam, Yusfa Hendri; Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Demi Hasfinul; Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim; dan Kepala Dinas CKTR Kota Batam, Azril Apriansyah.


Dalam rapat yang dipimpin oleh Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI ini, BP Batam membahas berbagai perkembangan strategis terkait Kawasan Industri Tanjung Sauh.

Disampaikan bahwa Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) untuk Kawasan Industri Tanjung Sauh kini telah terbit. Adapun, PSN ini memiliki luas lahan mencapai 840,67 hektare, terdiri atas 703,8 hektare lahan darat dan 136,87 hektare area laut. Dari luas tersebut, sekitar 59,7 persen telah dikuasai sesuai dengan usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Kawasan Industri Tanjung Sauh ini dirancang untuk mendukung aktivitas usaha di bidang produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pe-ngembangan energi berupa PLTU.
PLTU berkapasitas 4×100 MW dan pembangkit listrik tenaga surya direncanakan untuk segera dibangun pada 2025 guna memenuhi kebutuhan energi di kawasan tersebut. Proyek ini diproyeksikan akan menciptakan lapangan kerja bagi 366.087 orang hingga tahun 2053.

“Diharapkan pengembangan Kawasan Industri Tanjung Sauh dapat berjalan lebih lancar dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Batam dan sekitarnya,” ujar Jefridin. (*)

spot_img

Update