Minggu, 10 November 2024

Pemko Batam Dukung KEK Pariwisata dan Kesehatan

Berita Terkait

spot_img
Maket pemgembangan KEK Kesehatan Internasional Batam. Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Pemerintah Kota (Pemko) Batam mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan. Dukungan itu disampaikan oleh, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid. Ia mengatakan, kehadiran dua KEK ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.

”Pemko Batam menyambut baik pengembangan ini, pembahasan terkait KEK Pariwisata Kesehatan di Sekupang lengkap dengan berbagai penunjangnya,” kata Jefridin, Sabtu (17/2).

Pemko Batam berkomitmen agar investasi senilai Rp 6,9 triliun ini dapat berjalan, dan menahan devisa sebesar Rp 1.762,64 triliun selama 80 tahun ke depan.

”Sepanjang aturan sudah sesuai ketentuan kami dukung ini, apalagi nilai investasi yang cukup besar, dan akan menyerap tenaga kerja hingga 99 ribu pekerja,” ujarnya.

Jefridin berharap, proyek KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam ini dapat berjalan dengan baik, memberikan manfaat untuk masyarakat Batam, serta menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam.

”KEK berpotensi menambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Batam secara akumulasi selama 80 tahun sebesar Rp 48,2 Triliun. Sektor yang paling terpengaruh adalah sektor konstruksi, penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Real Estate, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Jasa Kegiatan Sosial,” tutur Jefridin.

Ia mengatakan, Kota Batam letaknya sangat strategis, karena berdekatan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Tentunya, ini menjadi salah satu alasan mengapa wisata medis perlu dibangun.

Karena dari 2 juta wisata medis asal Indonesia yang berobat ke luar negeri, sebanyak 1,5 jutaan memilih pelayanan medis di Malaysia dan Singapura.

”Batam memiliki potensi untuk mengambil peluang yang ada di negara tetangga. Ini yang harus didorong. Pemko Batam akan serius untuk mewujudkan investasi berkelanjutan di Batam, salah satunya melalui rekomendasi ini,” ujarnya. (*)

 

Reporter: Yulitavia

spot_img

Update