batampos – Pemerintah Kota Batam menyiapkan anggaran Rp 10 miliar tahun 2023 ini. Dana Bergulir tersebut difungsikan untuk membantu sektor UMKM bertumbuh.
Kepala UPT Pengelolaan Dana Bergulir BPKAD Kota Batam, Zulfahri mengatakan tahun ini pengelolaan dana berkonversi ke bank syariah.
Sehingga ada perubahan regulasi terhadap proses pemberian pinjaman kepada nasabah. Saat ini masih dalam tahap kajian akademis dan regulasi.
“Untuk persyaratan masih sama dan tidak ada perubahan termasuk agunan sebagai jaminan pinjaman,” kata dia, Kamis (12/1).
Baca Juga:Â Aliran Air Mati 24 Jam, Warga 2 Perumahan Datangi Kantor SPAM Batam
Ia menjelaskan secara umum Pemko Batam berupaya memberikan bunga pinjaman yang lebih rendah dari bank lainnya. Karena sudah dalam proses berpindah ke syariah istilahnya menjadi marjin dan ujrah atau biaya sewa yang disepakati.
“Setara 4 persen pertahun dan flat,” sebutnya.
Zul menyebutkan pengajuan pinjaman bisa dilakukan paling cepat bulan Februari 2023 ini. Untuk pembiayaan usaha mikro Rp 100 juta dan koperasi Rp300 juta maksimal.
Untuk tenor pinjaman bisa diajukan 3 tahun atau 36 tahun maksimal di setiap pengajuan pinjaman. Ia berharap kehadiran dana bergulir ini bisa membuat sektor UMKM Batam berkembang.
Baca Juga:Â KTP Digital Mulai Diterapkan di Kota Batam
Menurut Zul tahun ini usulan pinjaman berkemungkinan lebih banyak. Membaiknya sektor perekonomian, pariwisata, dan pelaku usaha lainnya, akan berpengaruh terhadap angka pinjaman.
“Bisa jadi nasaba yang mengusulkan pinjaman lebih banyak,” sebutnya.
Sektor yang paling banyak mengajukan pinjaman masih didominasi dari sektor usaha makanan, kerajinan tangan atau aksesoris, hingga pengusaha kosan.
“Kalau prosesnya cepat, asalkan syaratnya dipenuhi,” imbuhnya. (*)
Reporter : YULITAVIA