batampos – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri melalui Dinas Pariwisata masih menunggu hasil pertemuan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) beberapa waktu lalu perihal harga tiket ferry internasional Batam-Singapura. Pihaknya juga telah berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Sejauh ini kami masih menunggu tindak lanjut hasil pertemuan dengan KPPU beberapa waktu lalu, setelah berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, Selasa (10/9).
Guntur menyikapi dengan positif terkait hasil pertemuan tersebut. Harapannya, ada sebuah solusi konkret dan terbaik mengenai tarif transportasi ferry internasional tersebut.
“Kami sangat berharap semoga solusi mengenai tarif transportasi ferry internasional ini dapat dicarikan problem solving oleh KPPU dengan tarif yang wajar dan berkeadilan untuk semua pihak,” ujarnya.
Baca Juga: Optimalisasi Layanan Bus Trans Batam: Waktu Tunggu Dipangkas, Armada Bertambah
Pemprov Kepri berharap hal ini sejalan dengan relaksasi visa yang telah keluar berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) dan sembari menunggu regulasi pelaksanaan dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
“Semangat ini semoga sejalan dengan relaksasi visa yang sudah keluar perpresnya dan tinggal menunggu aturan pelaksanaan dari Dirjen Imigrasi dan Kemenhumkam,” terangnya.
Sementara itu, kalangan pengusaha memberikan respons positif atas terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan.
Meski demikian, pengusaha minta agar bebas visa kunjungan ini bisa diikuti dengan turunnya harga tiket feri Batam-Singapura.
Ketua DPC Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Batam, Andi Xie, juga mengomentari harga tiket feri internasional yang masih melambung tinggi.
Baca Juga: Dinkes Batam: Kebutuhan Puskesmas Tinggi, Dukungan Pemerintah Daerah Diperlukan
Menurutnya persoalan ini menjadi salah satu atensi bagi pegiat pariwisata, namun penyelesaian masalahnya tak kunjung kelar.
”Harga tiket feri masih tetap sama. Tak ada hasil. Kita capek juga seperti ini terus, kenapa ini masih mahal. Sekarang kita coba dorong pemerintah untuk menyelesaikan polemik tiket ini,” ujarnya.
Andi tetap optimistis untuk perkembangan sektor pariwisata di Batam. Untuk tahap awal soal upaya menarik wisatawan mancanegara (wisman), pihaknya tengah membicarakan mengenai sistem penerbangan dengan maskapai.
“Jika ada keringanan, baik itu berupa kerja sama dengan pihak msakapai, tentunya optimistis dapat menggaet ribuan wisman,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana