batampos– Pencarian Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tenggelam di Tanjungbalau, Malaysia masih terus dilakukan. Memasuki hari ke 3 pencarian, sebanyak 17 orang masih belum ditemukan. Namun, berdasarkan pemetaan dilakukan Basarnas, ada kemungkinan tubuh korban akan mengarah ke perbatasan Indonesia dan Malaysia.
BACA JUGA: BP2PMI Pastikan Korban Kapal Tenggelam di Malaysia adalah PMI Ilegal
“Oleh sebab itu, sejak Kamis (16/12) kami sudah siagakan anggota Basarnas melakukan pencarian di kawasan perbatasan,” kata Kepala Basarnas Tanjungpinang, Slamet Riyadi, Jumat (17/12).
Atas pemetaan arah pencarian korban kapal tenggelam ini, Slamet mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat Malaysia dan Basarnas pusat. Ia mengatakan akan bersama-sama dengan Bakamla, TNI AL, Polisi melakukan pencarian korban di kawasan perbatasan. “Mulai hari ini sudah melakukan pencarian,” ucapnya.
Dari data terbaru yang didapat Basarnas dari pihak Malaysia, korban yang selamat sebanyak 14 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 2 perempuan. Korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 19 orang, 13 orang laki-laki dan 6 orang perempuan.
“17 orang masih dalam pencarian. Karena sudah memasuki hari ke 3, berdasarkan Sar Map ada kemungkinan beberapa korban akan mengarah ke perbatasan dan masuk perairan Indonesia,” ujarnya.
Slamet mengatakan penyisiran ini mengerahkan sebanyak 19 orang personel. Sejauh ini cuaca cukup bersahabat, gelombang diperkirakan 0,5 hingga 1,25 meter dengan arus bergerak dari Timur Laut ke Timur dengan kecepatan 5 hingga 45 centimeter perdetik.
“Ada beberapa kapal disiagakan seperti KN. Rantos, KN Belut Laut 406, SB Polair XXXI -1006, SB Polair Bintan dan SB TNI AL,” ungkap Slamet. (*)
Reporter: Fiska Juanda