Kamis, 19 September 2024
spot_img

Penerapan QR Code Subsidi Tepat Pertalite 1 Oktober Menunggu Arahan Pusat

Hingga 15 September 74 Ribu Kendaraan Sudah Mendaftar

spot_img

Berita Terkait

spot_img
Pendaftaran QR 1 F Cecep Mulyana
Seorang warga melakukan pendaftaran QR untuk pembelian BBM Pertalite di SPBU Bundaran Madani, Jumat (13/9). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Penerapan program QR Code Subsidi Tepat Pertalite kendaraan roda 4 per 1 Oktober 2024 oleh PT Pertamina Patra Niaga masih menunggu arahan pemerintah pusat. Dimana hingga 15 September 2024, jumlah kendaraan di Kepri yang telah terdaftar QR Code My Pertamina masih 74 ribu kendaraan.

Sales Area Manager SAM PT Patra Niaga Kepri Bagus Handoko mengatakan terkait program subsidi tepat Pertalite melalui QR Code masih terus berjalan. Sebab per 1 Oktober mendatang, akan ada pembeda antara kendaraan yang sudah terdaftar QR Code dengan yang belum terdaftar.



“Kami masih tetap on track, per 1 Oktober mulai ada pembeda, antara yang terdaftar dengan tidak terdaftar,” ujar Bagus di sela meninjau operasi pasar LPG 3 kilogram, Senin (16/9).

Namun Bagus belum bisa memastikan seperti apa kebijakan yang akan membedakan pengendara sudah terdaftar subsidi tepat dan belum terdaftar. Hal itu dikarenakan belum ada aturan atau arahan pasti dari pemerintah pusat.

“Kebijakannya seperti apa, kami masih menunggu arahan dari pusat,” tegas Bagus.

Meski begitu, ia berharap masyarakat tetap fokus untuk segera mendaftarkan kendaraan roda empat pada program subsidi tepat. Sehingga jika kebijakan per 1 Oktober diterapkan, maka masyarakat tak perlu khawatir atau terburu-buru lagi untuk mendaftar.

“Prinsipnya, kami berharap masyarakat fokus saja mendaftarkan diri pada program tersebut,” ujar Bagus.

Terkait masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendaftar atau mendapatkan kode OTP, menurut Bagus hanya sebagian kecil. Sebab angka keberhasipan pendaftaran untu mendapatkan QR Code lebih tinggi.

“Jadi kalau dihitung permasalahan kendala pendaftaran itu di bawah 5 persen dari angka pendaftar,” sebut Bagus.

Dijelaskan Bagus, adanya permasalahaan saat mendaftar, diantaranya terjadi karena foto kurang jelas, database kendaraan yang tidak sinkron dengan Korlantas. Sehingga butuh proses dan waktu hingga beberapa hari untuk sinkronisasi.

“Tapi masyarakat tak perlu khawatir kalau menemukan kendala pendaftaran. Kami saat ini khususnya kepri secara umum selain di spbu reguler kami membuka keluhan pendaftaran di MPP di tanjung pinang. Kami siapkan tenaga tambahan supaya masyarakat yang mengeluhkan kendala pendaftaran bisa segera tertangani dan terlayani dgn baik,” jelasnya.

Menurut dia, tenaga tambahan lebih dimaksimalkan untuk wilayah-wilayah di Batam yang jumlah kendraaan terbanyak.
Beberapa daerah Batam yang dinilai gemuk kendraaan roda empat, seperti Batuaji, Batamkota, Lubukbaja dan lainnya.

“Tenaga tambahan dibeberapa spbu di kecamatan-kecamatan gemuk di Batam,”ungkap Bagus.

Masih kata Bagus, proses pendafataran secara service level anggrement (SLA) membutuhkan waktu 14 hari. Sehingga pihaknya melakukan berbagai upaya SLA
terpenuhi, salah satunya adalah metode verifikasi yang menggunakan AI.

“Sehingga kalau semuanya clear, data sinkron, foto jelas terbaca, maka dalam hitungan jam QR bisa keluar. Tapi kalau ada kendala, terbacanya bisa 1-2 hari,” kata Bagus. (*)

Reporter: Yashinta

 

spot_img
spot_img

Update