Senin, 11 November 2024

Pengamen dan Pengemis Musiman Kerap Bermunculan di Bulan Ramadan

Berita Terkait

spot_img
Personel Satpol PP Kota Batam saat mengamankan para PMKS di Kecamatan Batam Kota. Foto: Pemko Batam untuk batampos.co.id

batampos – Memasuki Ramadan, sejumlah pengamen, pengemis, dan gelandangan marak beroperasi di Kota Batam. Mereka banyak ditemui di sejumlah persimpangan jalan, baik memakai kostum badut, manusia silver maupun menggunakan peralatan musik.

Di Persimpangan Kepri Mall misalnya, pengamen dan manusia silver ini hampir setiap hari mengais rezeki dilokasi ini. Padahal sudah beberapa kali dari mereka ini ditangkap petugas dinsos, namun seakan tak membuat jerawat mereka tetap ada di jalan.

Pengemis dan Manusia silver kerap main kucing-kucingan dengan petugas. Kebutuhan hidup selalu menjadi alasan nekat turun ke jalan. Selain itu bekerja seperti inilah menjadi pilihan hidupnya, khususnya dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Selain di jalan raya, di bulan Ramadan ini juga banyak bermunculan pengamen dan pengemis di pusat-pusat kuliner di Kota Batam. Meskipun suara pas-pasan namun para pengamen ini tetap percaya diri (pede) membawakan lantunan lagu diiringi gitar sambari mengaharap belaskasihan warga.

“Ya, selama Ramadan ini makin banyak bermunculan PMKS di jalanan,” ujar Wahyu, warga Batam Kota, Minggu (17/3).

Menurutnya, munculnya ppengame dan pengemis ini menjadi fenomena tahunan di Batam. Pasalnya, hampir setiap tahun di bulan Ramadan, PMKS ini akan turun ke jalan-jalan berusaha mendapatkan simpati dan empati dari masyarakat muslim.

“Sebab kaum Muslimin akan lebih ringan tangan memberikan sedekah selama Ramadan,” tuturnya.

Hal senada dikatakan warga Batam lain Sopyan. Menurutnya, memasuki bulan Ramadan para pengamen ini semakin ramai. Setiap tahun, suasana bulan Ramadan, kerap dimanfaatkan pengamen dan pengemis maraup rezeki. Mereka ini semakin sering terlihat di tempat-tempat keramaian. Para pengamen dan pengemis ini bersifat musiman, seperti saat bulan Ramadan dimana umat muslim berlomba-lomba bersedekah sehingga sering dimanfaatkan para pengamen dan pengemis.

“Harapannya mereka disiapkan wadah khusus sehingga tak lagi berkeliaran di jalanan,” ujar Sopyan.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Batam Leo Putra belum bisa dikonfirmasi mengenai maraknya pengamen serta pengemis di sepanjang bulan suci Ramadan ini.

Sebelumnya, Kepala Dinas Soasil Kota Batam Leo Putra mengatakan telah membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk memonitoring sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang masih berada di jalan-jalan protokol Batam

“Sudah ada tim reaksi cepat dalam menangani PMKS di Kota Batam ini. tim ini nantinya akan menindaklanjuti laporan masyarakat baik yang disampaikan langsung atau pun yang ditemukan di lapangan serta di media sosial,” sebut Leo.

Dilanjutnya, ada sebanyak 26 personil khusus yang tergabung di dalam tim reaksi cepat ini. Dinsos juga sudah memiliki call centernya, apabila ada laporan dari masyarakat terkait PMKS.

“Selain itu kita juga akan turun ke jalan-jalan untuk merazia PMKS ini,” ungkap Leo.

Masih banyaknya PMKS di jalan-jalan kata Leo, akan menjadi salah satu fokus utamanya. Hal ini sejalan dengan program yang dijalankan wali kota Batam untuk melebarkan jalan-jalan, sehingga ke depan jalan-jalan tersebut terbebas dari PMKS.

“Tim reaksi cepat ini bekerja 24 jam. Saat ini kita sudah memiliki personil dan kantornya 24 jam,” tuturnya.

Diharapkan dengan tim reaksi cepat ini semua masalah PMKS di Kota Batam bisa teratasi. Nantinya mereka yang terjaring razia ini akan dibawa ke selter UPT Dinsos untuk selanjutnya dibina melalui pelatihan-pelatihan khusus yang ada disana.

“Kalau bukan asli Batam akan kita kembali kan ke daerahnya. Tapi kalau berasal dari Batam kita beri pelatihan dan sekaligus didata agar ke depan mereka tak turun lagi kejalan,” tuturnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update