batampos – Bukan hal yang baru bahwa pengelolaan sampah di Kota Batam tak karuan. Banyak pihak yang sudah menyoroti hal itu, tak jarang pula datang dari masyarakat. Pada Sabtu (28/9), Pjs Wali Kota Batam, Andi Agung, turun langsung di beberapa titik wilayah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat mengenai hal tersebut. Ia melihat langsung pengelolaan sampah.
Lokasi yang ditinjau diantaranya TPA Punggur, Sekupang, dan lain-lain. Dia merasa miris dengan apa yang selama ini terjadi, bahkan menilai bahwa armada pengangkut sampah sudah tak layak pakai.
“Memang sudah tak layak pakai dan harus diganti. Sudah terduduk (rusak) semua barang (armada) itu,” kata dia.
Baca Juga:Â Sering Hujan, Sampah Pinggir Jalan Mulai Membusuk dan Tebarkan Ancaman Penyakit
Pengelolaan atas sampah wajib dilakukan secara baik. Sementara bila dilihat kondisi saat ini, hanya 20 persen armada yang layak pakai, sedangkan sisanya dalam kondisi parah atau rusak berat.
“Jadi ini harus kami respon cepat. Buktinya usai turun ke beberapa titik, ada fakta bahwa memang armada kita harus diganti. Kalau diperbaiki, ongkosnya saja lebih besar dari pada beli armada baru,” kata Andi.
Pengelolaan sampah, menurutnya, adalah salah satu prioritas. Dia juga turut mendorong DPRD Batam untuk memprioritaskan pembelian armada baru.
“Batam adalah kota modern, kota wisata. Masa pengelolaan sampah seperti ini? Masalah pengelolaan sampah ini harus jadi prioritas untuk ditangani,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, penerimaan daerah dari persampahan itu mencapai Rp38 miliar per tahunnya. Dengan besaran angka segitu, ia menilai dananya harus dikembalikan lagi peruntukannya ke pengelolaan sampah.
Dengan demikian, Andi yakin problem yang selama ini terjadi dan dikeluhkan masyarakat dapat teratasi. Petugas kebersihan pun bakalan merasa nyaman apabila sedang bertugas dengan dibekali armada yang memadai.
“Kalau banyak sampah di jalan, artinya ada masalah dengan pengelolaan. Kepentingan saya di sini murni untuk penyelesaian persoalan sampah, dan kepentingan masyarakat Batam,” ujar dia.
Armada pengangkut sampah yang dimiliki saat ini adalah 140 unit, dan hanya 26 unit yang berusia lima tahun, sedangkan sisanya sudah berusia belasan tahun. Perlu langkah konkret lagi agar ada solusi dalam penyelesaiannya.
“Kalau sampah beres, maka kota ini juga akan bersih, dan indah. Sehingga impian untuk menciptakan kota yang modern dan maju bisa terwujud,” kata Andi.
Selain itu, langkah lainnya yang juga penting adalah memetakan lokasi TPS yang layak, dan mudah dijangkau masyarakat. Selain itu, pengangkutan sampah tepat waktu juga menjadi atensi.
“Masyarakat ini, kan, maunya sampah diangkut tepat waktu. Ini juga yang jadi faktor mereka (masyarakat) buang sendiri sampahnya, namun sayangnya tidak di tempatnya. Makanya perlu sekali pendataan TPS yang gampang dijangkau masyarakat,” kata dia.
Kepada masyarakat Batam, Andi mengimbau agar lebih peduli terhadap lingkungan. Ia mengajak agar masyarakat bisa bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas sampah. (*)
Reporter: Arjuna