batampos – Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Seksi Konservasi Wilayah II Batam, Tommy Steven Sinambela, mengungkapkan bahwa pihak penangkaran di Pulau Bulan, Batam, sedang fokus pada perhitungan populasi buaya yang lepas setelah hujan lebat yang terjadi pada Senin (13/1) dini hari.
Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada salah satu tembok penangkaran yang menyebabkan beberapa buaya berhasil keluar dari kolam.
Menurut Tommy, meskipun informasi awal menyebutkan bahwa sekitar lima hingga enam ekor buaya terlepas, pihak penangkaran belum dapat memastikan jumlah pastinya. Proses perhitungan populasi yang lepas dilakukan dengan mengeringkan kolam tempat buaya tersebut berada, sehingga pihak penangkaran dapat memastikan jumlah buaya yang sebenarnya terlepas.
Baca Juga:Â Buaya Masih Banyak Berkeliaran, Masyarakat Resah
“Pihak penangkaran sedang mengerjakan pengeringan kolam untuk menghitung ulang jumlah populasi buaya yang lepas. Kami perlu memastikan jumlah yang tepat setelah mereka menyelesaikan proses pengeringan kolam,” ujar Tommy, Rabu (15/1).
Ia juga menjelaskan bahwa peristiwa buaya lepas ini hanya terjadi pada satu kolam di penangkaran, dan bukan di seluruh kolam yang ada. Oleh karena itu, jumlah buaya yang terlepas masih dalam tahap verifikasi.
Tommy menambahkan bahwa hasil perhitungan yang lebih akurat baru akan diperoleh setelah proses pengeringan selesai dilakukan dan pihak penangkaran dapat memastikan jumlah populasi yang sebenarnya.
“Informasi yang kami terima menyebutkan sekitar lima hingga enam ekor, namun sekali lagi, jumlah pastinya akan diketahui setelah penghitungan selesai. Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa populasi yang lepas dapat segera ditemukan dan diamankan,” tambahnya.
Baca Juga:Â Jembatan Kaveling Plus Seitemiang Putus Diterjang Banjir
Pihak BBKSDA juga terus berkoordinasi dengan tim di lapangan untuk memantau perkembangan dan membantu penanganan. Meskipun penanganan buaya kini menjadi kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024, BBKSDA tetap memberikan dukungan penuh dalam proses evakuasi buaya yang terlepas.
Tommy juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama saat beraktivitas di malam hari dan menghindari area yang diduga menjadi sarang buaya. Ia menegaskan bahwa buaya adalah hewan nokturnal yang cenderung menghindari manusia.
“Jika ditemukan, masyarakat diminta untuk segera melaporkan ke pihak berwenang dan tidak membunuhnya, mengingat status buaya sebagai satwa yang dilindungi, ” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra