batampos – Pengusaha galangan kapal optimis industri galangan kapal di Batam kembali berjaya. Bangkitnya industri galangan kapal ini sudah nampak sejak awal tahun. Pemesanan tongkang ataupun permintaan perbaikan kapal mulai ramai kembali setelah dua tahun tiarap akibat pandemi Covid-19.
Pengusaha berharap agar pemerintah mendukung mereka dengan mempermudah perizinan sehingga proyek pembuatan ataupun perbaikan kapal berjalan dengan lancar ke depannya.
“Sudah membaik, cuma harus didukung dengan mempermudah perizinan. Izin pelabuhan, izin pelsus (pelabuhan khusus) dan lain sebagainya perlu dukungan pemerintah,” ujar Ketua DPC Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri Ali Ulai.
Baca Juga: Perusahaan Galangan Kapal Batam Butuh 5 Ribu Tukang Las
Dijelaskan Ali, orderan pembuatan kapal khususnya tongkang cukup sepanjang tahun ini. Bahkan orderan ini bisa bertahan hingga setahun kedepan. Perusahaan nikel, batubara dan kelapa sawit membutuhkan banyak armada tongkang saat ini. Ini kabar baik bagi pelaku industri galangan kapal di Batam dan berharap semuanya bisa berjalan dengan lancar.
“Tapi ada persoalan yang cukup serius yang didapat perusahaan galangan kapal sekarang ini. Tenaga welding (tukang las) tak ada. Hampir semua galangan kekurangan tukang las,” ujar Ali.
Iperindo yang memiliki 30-an anggota perusahaan galangan kapal, kata Ali, membutuhkan sekitar 5.000 tenaga welding yang sesuai saat ini.
Job fair Batam yang digelar oleh Pemko Batam beberapa waktu lalu di Sagulung belum mengatasi masalah kekurangan tenaga tukang las tersebut. Ribuan pencaker yang berjubel di sana umumnya ke bagian operator di perusahaan elektronik dan lainnya.
Baca Juga: 3 Perusahaan yang Paling Diminati Pencaker Pada Job Fair Batam 2022
“Tukang las tak ada sama sekali. Banyak anggota kami yang buka stand (di lokasi job fair) tapi banyak yang tak dapat (tenaga kerja welding),” ujar Ali Ulai.
Terkait persoalan ini, Iperindo Kepri akan gelar diskusi dengan Pemko Batam dalam waktu dekat ini untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh anggota Iperindo tersebut.
“Karena kemarin kita lihat di berita, angka pengangguran di Batam ini banyak sekali. Lowongan kerja kurang, tapi nyatanya kami kekurangan tenaga kerja saat ini. Kita akan diskusi lagi dengan Pemerintah Daerah untuk masalah ini” ujar Ali.(*)
Reporter : Eusebius Sara