batampos – Arya Satya (AS), pelaku penikaman ibu kandung dan percobaan bunuh diri melakukannya aksinya dengan sadar. Penikamam tersebut bermotif kesal kepada ibunya.
Dari pemeriksaan penyidik Satreskrim Polresta Barelang, Arya tidak mengalami depresi. Remaja 17 tahun tersebut dicecar pertanyaan dan menjawabnya dengan lancar.
“Tidak depresi. Waktu diperiksa normal saja,” kata salah seorang penyidik.
Arya mengaku sebelum penikaman tersebut ia dinasehati oleh sang ibu. Selain itu, ia mempunya masalah asmara dengan kekasih.
“Dia putus cinta, bawaannya kesal. Dan di rumah dimarahi, langsung ambil pisau di dapur dan nikam ibunya,” sambung penyidik tersebut.
Usai menikam tersebut, Arya mengaku menyesal dan lari ke Bandara Internasional Hang Nadim. Di lokasi, ia mencoba mengakhiri hidupnya.
“Pagi tadi di bawa ke RS Bhayangkara juga untuk memastikan pemeriksaan kejiwaannya,” ungkapnya.
Psikolog, Irfan Aulia mengatakan kasus seperti ini diperlukan pembinaan mental dan agama kepada anak-anak.
“Ini bisa membendung anak-anak agar perilakunya lebih terkontrol,” katanya.
Menurut dia, penikaman yang dikakukan oleh seseorang anak didorong suatu permasalahan. “Biasanya ada latar belakangnya,” tutupnya. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI