batampos – Hipertensi esensial atau hipertensi primer menjadi salah satu penyakit terbanyak yang dialami oleh masyarakat Kota Batam. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 52.222 kasus hipertensi esensial di kota Batam. Dari jumlah tersebut, 23.651 kasus dialami oleh perempuan, sementara 28.571 kasus terjadi pada laki-laki.
“Hipertensi esensial masih menjadi penyakit dengan jumlah penderita terbanyak di Batam. Kondisi ini penting untuk mendapatkan perhatian lebih, terutama karena hipertensi sering kali tidak disadari hingga menyebabkan komplikasi serius,” ungkap Didi, Jumat (20/9).
Menurutnya, hipertensi esensial adalah kondisi peningkatan tekanan darah tanpa penyebab yang jelas. Berbeda dengan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lain seperti gangguan ginjal atau penyakit tiroid, hipertensi esensial sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko. Meski demikian, hampir 90% kasus tekanan darah tinggi pada orang dewasa tergolong dalam jenis hipertensi ini.
“Normalnya, tekanan darah orang dewasa adalah sekitar 120/80 mmHg. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai 130/80 mmHg atau lebih, ” tambahnya.
Didi menyebutkan, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi esensial antara lain riwayat Keluarga, dimana orang dengan riwayat hipertensi dalam keluarga cenderung lebih berisiko. Selain itu Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko hipertensi hingga 2-6 kali lipat. Kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi pada kondisi ini.
Hipertensi lebih sering dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun, di mana pembuluh darah menjadi lebih kaku seiring penuaan. “Gaya Hidup tak Sehat, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, serta stres juga menjadi pemicu hipertensi ini, ” ucap Didi.
Hipertensi esensial dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup, seperti rutin berolahraga, menerapkan pola makan sehat, membatasi konsumsi garam, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol.
Didi Kusmarjadi menekankan pentingnya pencegahan dan deteksi dini untuk mengendalikan hipertensi. “Kami mengimbau masyarakat Batam untuk memeriksa tekanan darah secara rutin dan menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari komplikasi serius seperti penyakit jantung dan stroke,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya penanganan, Dinas Kesehatan Batam juga terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga berat badan ideal, mengurangi konsumsi garam, serta mengelola stres.
“Batam terus berupaya menekan angka kasus hipertensi esensial, guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang akibat penyakit ini, ” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra