Sabtu, 21 September 2024

Penyalur Ilegal, Mayoritas PMI Direkrut dari Banyumas

Berita Terkait

spot_img
Perekrut PMI ilegal Mardiyati dan Handoyo diperiksa di unit PPA f yopi scaled e1642405671294
Dua perekrut PMI ilegal Mardiyati dan Handoyo, diperiksa di unit PPA Satreskrim Polresta Barelang akhir pekan lalu. F.Yofi Yuhendri/Batam Pos

batampos – Jaringan penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang diungkap Satreskrim Polresta Barelang mayoritas merekrut para pekerja dari Banyumas, Jawa Tengah. Para pekerja kemudian diantar menuju Jakarta.

“Kebanyakan itu dari Banyumas. Penyalur ini memiliki lokasi untuk menerima para pekerjanya. Lokasi itu tidak memiliki izin,” ujar Kanit PPA Polresta Barelang, Iptu Dwi Dea Anggraini, Minggu (16/1).



Dea menjelaskan penyalur ini sudah beroperasi selama setahun. Hingga saat ini, tersangka sudah mengirim puluhan pekerja ke Malaysia.

“Sekali mereka memberangkatkan bisa belasan orang. Jumlahnya tidak menentu,” kata Dea.

Baca Juga: Gerebek Penampungan TKI Berkedok Kosan, Polisi Tangkap Penyalur PMI Ilegal

Dari perekrutan dan pengiriman PMI ilegal tersebut, kata Dea, tersangka meraup keuntungan Rp 2-3 juta per orang. Biaya keuntungan tersebut belum termasuk pengurusan dokumen untuk para pekerja.

“Misalkan banyak dokumen yang diurus, mereka bisa lebih banyak dapat keuntungan. Tersangka ini juga membantu pengurusan semua dokumen, seperti paspor, dan tiket,” ungkap Dea.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 jo 83 nomor 18 tahun 2017 tentang perdagangan manusia dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara serta denda mencapai Rp 15 miliar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang berhasil mengungkap jaringan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal. Jaringan ini terdiri dari 2 perekrut dan 1 orang penampung.

Para tersangka yakni, Mardiyati dan Handoyo, bertugas sebagai perekrut, dan Supoyo, bertugas sebagai penampung di Batam. Penampungan PMI ini berlokasi di Bengkong Indah Bawah dengan kedok kosan. (*)

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update