batampos – Ketersediaan gas bersubsidi 3 kilogram atau yang biasa disebut gas melon dikeluhkan masyarakat Kota Batam dua minggu terakhir. Bahkan, sejumlah pangkalan resmi kehabisan stok berhari-hari karena keterlambatan penyaluran.
Sales Branch Manager Pertamina Kepri, Gilang Syam tak menampik sempat adanya kekosongan gas di pangkalan resmi. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena adanya kendala penyaluran dari Tanjung Uban ke Batam.
“Memang ada kendala transportir gas dari Uban ke Batam. Dimana penyaluran gas hanya untuk 3 hari saja. Kemudian di hari empat kosong. Kendala itu hanya 2 kali saja, selebihnya aman,” jelas Gilang usai rapat bersama Disperindag Kota Batam di Kantor Disperindag Batam.
Baca Juga:Â Omzet Pembatik di Batam Tembus Rp50 Juta Per Bulan
Menurut dia, selama beberapa hari terakhir pihaknya juga telah memastikan bahwa penyaluran gas sudah mulai aman. Bahkan, stok gas yang akan disebar se Kota Batam telah tersedia di SPBE.
“Untuk recovery gas atas kekosongan dipangkalan akan kami maksimalkan tiga hari ke depan. Karena jika bicara stok, stok gas melon sangat mencukupi untuk Kepri, khususnya Batam,” jelas Gilang.
Dijelaskannya, recovery gas di pangkalan seluruh Batam dilakukan dengan melakukan penyaluran extra. Dimana penyaluran tetap diupayakan pada hari libur atau tanggal merah, sehingga tak ada lagi kekosongan gas 3 Kg di pangkalan
“Kamis tanggal merah kemarin kami masih menyalurkan, Minggu juga. Memang tidak semua terjangkau. Namun dalam 3 hari kedepan kami akan merecovery dengan penambahan extra gas ke pangkalan-pangkalan,” sebutnya.
Untuk jangka panjang, lanjut Gilang. Pihaknya sudah memastikan kepada transportir untuk menambah kapal pengangkutan dari Tanjung Uban ke Batam. Sehingga kedepannya, tak ada lagi permasalahan penyaluran, karena sudah ada dua kapal yang beroperasi.
“Untuk kapal ke 2 itu dari transportir, Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada, ini untuk jangka panjangnya,” ungkap Gilang.
Baca Juga:Â Masih Tahap Evaluasi, Bayar Parkir Masih Tarif Lama
Masih kata Gilang, kebutuhan gas melon atau bersubsidi di Kota Batam mencapai 49 ribu tabung gas perhari. Sedangkan untuk gas non subsidi mengalami peningkatan hingga 30 PSO atau 30 ton perhari.
“Untuk kuota gas melon sangat aman. Begitu juga dengan yang non subsidi, meski meningkat hampir 6,5 persen dibulan ini, Alhamdulillah tidak ada kendala, karena stok yang non subsidi itu 50 PSO, ” sebutnya.
Sementara, Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan pihaknya kembali memanggil Pertamina untuk memastikan dan menyelesaikan keresahan masyarakat. Dan berdasarkan informasi dari Pertamina jika penyaluran gas pun saat ini sudah mulai dimaksimalkan.
“Terkait keresahan masyarakat, Pertamina berjanji untuk memaksimalkan penyaluran, sehingga tak ada lagi pangkalan yang kosong, ” jelas Gustian.
Gustian juga meminta agar masyarakat tak panic buying saat membeli gas melon. Sebab untuk kuota gas melon sangat mencukupi untuk Kota Batam.
“Saya harap masyarakat jangan panik, hingga akhir Desember ibi, kuota gas subsidi atau non subsidi sangat aman. Jadi jangan ada panic buying, ” sebutnya. (*)
Reporter: Yashinta