batampos – Seorang siswi SMP di Sagulung jadi korban penyekapan dan pemerkosaan dari seorang pemuda yang berkerja di galangan Kapal. Siswi SMP tersebut kini dalam kondisi trauma dan pelaku dengan inisial Lms, 23 tahun ini sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Sagulung.
Informasi yang didapat, sebelum diamankan ke Polsek Sagulung, pelaku sempat diamuk massa hingga babak belur. Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan membenarkan kejadian itu dan pelaku kini sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut.
“Pengakuan pelaku sudah tiga kali di cabuli korban. Masih dalam fokus penyelidikan kami kasus ini, ” ujar Donald.
Sumber dari lokasi kejadian di wilayah Dapur 12, Sagulung, perbuatan tak terpuji terhadap siswi SMP ini terbilang kejam. Pelaku melakukan penganiayaan dan penyekapan saat melakukan aksi bejadnya kepada korban.
Aksi pertama dimulai dengan penganiayaan dan pemukulan di Bulan Mei lalu. Saat itu korban yang sedang menuju warung sembako di malam hari, langsung ditarik dan dibawa paksa oleh pelaku ke kamar kos-kosannya yang lokasi tidak jauh dari tempat tinggal korban. Aksi pertama nya ini berjalan mulus karena menganiaya dan mengancam korban jika buka mulut.
“Memang sebelumnya mereka (pelaku dan korban) punya hubungan dekat. Tapi anak ini (korban) masih kecil dan sekolah jadi belum bisa disebut pacaran. Kejadian pertama itu anak ini dibawa paksa ke kosannya. Dia pukul dan diancam agar bisa melayaninya, ” ujar Ts, sumber di lokasi kejadian, Jumat (21/6).
Selesai dengan aksi pertama nya tadi, selang tak berapa lama juga pelaku lagi-lagi melakukan pencabulan terhadap korban di tempat kos-kosan.
“Terakhir ini di awal Juni kemarin. Itu bukan saja dipukul tapi anak ini disekap dia selama tiga jam, ” ujar sumber itu lagi.
Perbuatan bejat pelaku terakhir ini bukan saja menggauli korban, tapi juga mengabadikan foto-foto korban saat dia melakukan perbuatan cabul tadi. Dengan foto-foto itu tadi, pelaku terus mengancam dan melecehkan korban dengan kata-kata. Korban benar-benar dibuat depresi dengan sikap dan perilaku bejad nya itu.
“Anak ini tak berani ngadu ke orang tuanya. Takut dia dimarahin. Dia akhirnya cerita ke kawan dekatnya di sini (komplek pemukiman mereka) dan akhirnya sampailah ke orangtuanya, ” ujar sumber.
Orangtua korban dan keluarga yang mendengar itu langsung naik pitam. Bersama masyarakat setempat, pelaku akhirnya ditangkap di massa hingga babak belur sebelum diserahkan ke Polsek.
“Kasian korban, trauma dengan kejadian yang menimpanya. Orangtua nya juga begitu jadi stres. Semoga kasus ini diproses hingga tuntas dan pelaku dihukum yang setimpal, ” ujar sumber warga tadi. (*)
Reporter: Eusebius Sara