batampos – Anang, seorang nelayan asal Pulau Abang, Kecamatan Galang, tewas tenggelam di perairan China Selatan, Minggu (5/12). Pria 50 tahun ini tewas saat menyeselam mencari harta karun dan barang antik.
Informasi yang didapat, korban menyelam bersama beberapa penyelam lainnya sebagai orang upahan dari seorang pengusaha di Kota Batam yang memang menampung barang antik. Diinformasikan alat bantu pernapasan korban saat berada di laut dalam macet dan korban terjebak dalam bangkai kapal karam. Korban meninggal karena kehabisan oksigen.
“Sudah sering terjadi seperti itu. Penyebabnya macam-macam. Kadang oksigen habis karena kompresor macet, kadang kejepit juga juga di bangkai kapal. Sudah banyak korban cuman jarang terekspose selama ini,” ujar sumber di lapangan yang tak mau namanya disebutkan.
Baca Juga: Beredar Video Pelaku Penculikan Anak di Batam Tertangkap, Ini Kata Polisi
Kematian korban tentu jadi duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya dan jenazahnya sudah dimakamkan, Senin (5/12). Besar harapan warga agar praktik-praktik pengambilan barang antik ilegal yang berisiko seperti ini ditertibkan karena mengorbankan masyarakat atau nelayan pulau yang tergiur dengan upah yang ditawarkan.
“Pengusaha orang Batam itu yang nyari orang buat nyelam. Dibayar tapi safety-nya kurang. Namanya diupah tentu orang mau-mau saja, apalagi keadaan (ekonomi) seperti sekarang,” ujar sumber itu lagi.
Baca Juga:Â Banjir, Jalan Brigjen Katamso Lumpuh dan Perumahan di Tanjunguncang Terendam
Orang upahan yang menyelam harta karun ini umumnya nelayan di sekitar Batam seperti Pulau Abang dan pulau-pulau lainnya di wilayah Kecamatan Galang. Tidak sedikit nelayan yang meninggal dunia karena perburuan harta Karun ini. “Sudah banyak korban, cuman tak pernah mencuat kasusnya,” kata sumber.
Kapolsek Galang AKP Sulam saat dikonfirmasi membenarkan adanya nelayan Pulau Abang yang dilaporkan meninggal dunia saat menyelam barang antik di perairan China Selatan. Namun kasus tersebut ditangani Polairud. (*)
Reporter : Eusebius Sara