Jumat, 20 September 2024
spot_img

Per 1 Oktober 2023, Harga BBM Non Subsidi Naik

Berita Terkait

spot_img
BBM Lebaran Aman Dalil Harahap 5 scaled e1680496209324
Warga antre mengisi BBM di SPBU simpang Basecamp, Sabtu (1/4). Harga BBM non subsidi naik per 1 Oktober 2023. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos– PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi (khusus) per hari ini, Minggu (1/10). Seperti bulan lalu, tarif BBM di Kota Batam lebih murah ketimbang daerah lainnya di Provinsi Kepulauan Riau.

Mengutip laman resmi Pertamina, untuk wilayah Kota Batam, terjadi kenaikan harga untuk BBM nonsubsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax Green 95.
Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamina di Provinsi Kepri. Harga BBM Pertamax mulai 1 Oktober dijual Rp 14.600 perliter. Lalu untuk harga Pertamax Turbo Rp 17.300 perliter, Dexlite Rp 17.900 perliter dan Pertamina Dex Rp18.600 perliter.
Sementara itu untuk harga BBM Non subsidi Pertamax di Batam dijual Rp 13.400 perliter, Pertamax Turbo Rp 15.600 per liter, Dexlite Rp 16.300 perliter dan Pertamina Dex Rp 16.900 perliter.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa perubahan berkala dilakukan Pertamina Patra Niaga setiap bulannya mengacu kepada tren harga publikasi MOPS/Argus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya. Perubahan harga ini juga boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.
“Mengacu pada rata-rata MOPS pada periode 25 Agustus hingga 24 September serta pengaruh nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika, Pertamina Patra Niaga telah mengevaluasi dan kembali melakukan penyesuaian harga secara berkala untuk Pertamax Series dan Dex Series berlaku per 1 Oktober 2023,” terang Irto.
Harga ini berlaku untuk propinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 %. Penetapan harga baru ini sudah mengacu kepada formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Harga produk BBM non subsidi Pertamina juga dipastikan tetap kompetitif untuk produk-produk dengan kualitas setara,” sebut Irto.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan khusus Batam sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) harga tersebut lebih murah dibandingkan daerah lainnya di Kepri.
Agust melanjutkan, penyesuaian harga ini mempertimbangkan berbagai aspek seperti harga minyak mentah, publikasi MOPS (Mean of Plats Singapore) yang mempertimbangkan biaya perolehan atas penyediaan Bahan Bakar Minyak jenis Bensin dan Minyak Solar dari produksi kilang dalam negeri dan/atau impor sampai dengan terminal/depot BBM, agar bisa menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok tanah air. (*)
reporter: rengga
spot_img
spot_img

Update