batampos – Perang sarung yang kerap dilakukan anak-anak dan remaja saat malam Ramadan atau selesai Salat Tarwih dinilai berbahaya dan menimbulkan kemacetan hingga meresahkan masyarakat.
Lembaga Pemberayaan Masyarakat (LPM) Bengkong Sadai, Hadis, mengatakan, perang sarung ini dinilai membahayakan bagi anak-anak. Sebab, dapat menimbulkan korban luka.
“Ini (perang sarung) berbahaya. Karena sarung itu biasanya diisi batu,” kata Hadis saat kegiatan Curhat Jumat Kamtibmas bersama Polsek Bengkong.
Baca Juga:Â Kepala BP Batam Serahkan 256 Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk Nelayan di Galang
Ia berharap pada Ramadan nanti, kegiatan ini bisa dicegah polisi. Seperti melakukan patroli khususnya setelah Salat Tarwih.
“Kami berharap agar hal ini menjadi perhatian kita semua,” katanya.
Diketahui, pada Ramadan tahun lalu puluhan remaja terlibat perang sarung di depan Kantor Camat Bengkong. Aksi remaja ini juga viral di media sosial (medsos).
Baca Juga:Â Fasilitas Publik di Batam Minim Perawatan dan Sering Dicuri
Hasilnya polisi mengamankan puluhan remaja. Mereka diperingati dan dibina oleh polisi.
Kapolsek Bengkong, Iptu Muhammad Rizqy Saputra, mengatakan, perang sarung tersebut dapar dicegah dengan perhatian dan edukasi orangtua terhadap anaknya.
“Kepada perangkat RT/RW juga bisa memberikan imbauan kepada sekuriti untuk mengawasi lingkungan masing-masing,” katanya.
Rizqy juga berjanji akan meningkatkan patroli selama malam Ramadan nanti. Selain mengantisipasi perang sarung, patroli ini bertujuan untuk mencegah tindak pidana pencurian.(*)
Reporter: Yofi Yuhendri