batampos – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dirayakan pada Kamis (17/8). Semarak perayaan HUT RI juga terasa hingga Belakangpadang, kecamatan di Kota Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura.
Sejak pagi, ribuan masyarakat berbondong-bondong memadati pantai Pulau Penawar Rindu, Belakangpadang. Meskipun hujan mengguyur, namun tidak menyurutkan antusias masyarakat Kota Batam untuk hadir.
Ada banyak perlombaan pada momen hari kemerdekaan RI di Belakangpadang. Mulai dari perlombaan bakiak, panjat pinang, lalu tarik tambang, balap becak khas Belakangpadang, ketinting race, balap speed boat, balap sampan, hingga lomba sampan layar.
Tokoh masyarakat Belakang Padang, Hasim, mengaku bangga atas terselenggaranya beragam perlombaan, hingga membuat wilayah terluar Batam itu ramai dikunjungi warga. Menurutnya, perayaan HUT RI ke-79 di perbatasan Indonesia-Singapura itu merupakan kegiatan rutin tiap tahun dalam menyambut hari kemerdekaan.
“Ini agenda rutin kami dalam memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Kami ingin bangsa ini ke depan semakin bangkit dan maju. Lewat kegiatan perlombaan ini, kedepan kami ingin mempererat silaturahmi antar sesama,” kata Hasim.
Hasim menyebutkan,ada beberapa lomba yang sangat dinanti masyarakat yakni, ketinting race, balap speed boat, balap, dan lomba sampan layar. “Inilah yang harus tetap dijaga. Melestarikan apa yang menjadi kebudayaan masyarakat Batam sendiri,” ujar Hasim.
Ia menambahkan, lomba sampan layar sudah dilaksanakan sejak tahun 1959, setiap momen perayaan kemerdekaan Indonesia. Sampan layar pertama kali dilaksanakan di Pulau Buluh dan setelah itu dipusatkan di Belakangpadang hingga kini.
“Alhamdulillah tahun ini jumlah peserta ketinting race, balap sampan dan lomba sampan layar, lebih banyak dibandingkan dengan tahun kemarin,” ucap Hasim.
Sementara itu, Camat Belakang Padang, Hanafi, mengatakan, pesta rakyat yang diselenggarakan pemerintah Belakangpadang didominasi pertandingan di laut. “Ada sampan layar Ketinting, sampan layar, lomba speed boat. Ini untuk kegembiraan masyarakat dalam menyambut kemerdekaan Indonesia di perbatasan Indonesia dengan Singapura,” ujarnya.
Perayaan HUT RI ke-79 di perbatasan Indonesia dan Singapura ini, tak hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa para pahlawan. Tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial dan budaya antara masyarakat Batam dan penduduk perbatasan (Belakangpadang).
“Semangat gotong royong dan kebersamaan, perayaan ini berhasil menghadirkan kebanggaan dan cinta yang mendalam terhadap Tanah Air,” ucap Hanafi.
Ia berharap, agar perayaan ini dapat terus memperkuat semangat nasionalisme di wilayah perbatasan.
Pantauan Batam Pos di Belakangpadang terlihat antusiasme masyarakat cukup tinggi, untuk menyaksikan pesta rakyat yang digelar. Tidak hanya masyarakat setempat, masyarakat dari pulau Batam juga terlihat berdatangan.
Di pelabuhan penyeberangan Sekupang menuju Belakang Padang, antrean panjang terjadi sejak lagi hari. Bahkan hari ini menjadi berkah bagi penambang pancung. Silih berganti kapal pancing berlayar dari Batam menuju Belakang Padang.
Anita, salah satu warga Kecamatan Sekupang, Batam datang ke Belakang Padang untuk menyaksikan berbagai lomba yang digelar. Ia mengatakan lomba yang digelar di sini cukup seru dan menarik untuk disaksikan. “Lomba-lomba 17 Agustus di Belakang Padang ini menarik, bisa lihat Singapura juga. Ada lomba sampan layar, Ketinting Race dan lainnya,” katanya.
Ia mengaku hampir setiap tahun mengunjungi Belakang Padang guna menyaksikan berbagai perlombaan perahu layar. “Pokoknya seru dan meriah ini banyak lomba dan perahu layar ini yang paling banyak ditunggu masyarakat, ” tuturnya.
Hal senada dikatakan Siti, salah seorang warga Batam yang membawa keluarganya ke Belakang Padang. Ia mengaku senang bisa menyaksikan kemeriahan HUT RI ke 79 di Belakang Padang. “Ini pengalaman yang luar biasa. Merayakan kemerdekaan di sini, bisa lihat gedung Singapore juga dari jauh,” ujarnya. (*)
Reporter: RENGGA YULIANDRA