batampos – Perbaikan jalan rusak menuju Pelabuhan Sagulung, Kelurahan Seibinti, Kecamatan Sagulung mendapat prioritas perbaikan tahun depan. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam, Sugar mengatakan, perbaikan jalan tersebut diprioritaskan karena masuk dalam usulan prioritas Musrenbang dan akan dikerjakan tahun 2025.
“Perbaikan jalan rusak Pelabuhan Sagulung ini kita masukkan usulan prioritas tahun depan,” ujar Suhar, Rabu (27/3).
Menurutnya, rencana kegiatan anggaran (RKA) juga telah diajukan Dinas ke DPRD Kota Batam. Direncanakan jalan yang awalnya milik Provinsi Kepri ini bakal menggunakan anggaran dari APBD Batam. Untuk angkanya mencapai miliaran Rupiah.
“Anggarannya saya gak hapal, yang jelas sudah kita masukkan prioritas 2025,” tegas Suhar.
Kerusakan jalan di Pelabuhan Sagulung ini sudah cukup lama. Kerusakan akses Jalan ini kian bertambah parah. Beberapa titik yang memang sudah lama berlubang dan rusak kini nyaris tak beraspal lagi. Aspal jalan semuanya sudah pecah dan menyisakan lubang yang merata hampir di seluruh bahu jalan.
Baca Juga: Jalan Menuju Pelabuhan Sagulung Rusak Parah
Akses jalan tersebut sangat tidak nyaman untuk dilalui. Saat hujan jalan jadi becek dan berlumpur. Saat panas tarik jalan berdebu. Kondisi jalan yang semakin tak bersahabat ini membuat masyarakat penggunaan jalan kembali angkat suara.
Mereka kembali mempertanyakan janji wali kota Batam M Rudi beberapa waktu lalu yang menemui masyarakat di sana dengan janji perbaikan jalan tersebut.
“Kemarin pak wali kota sendiri yang janji mau perbaiki di tahun 2024 ini. Ini sudah 2024 pak tolong segera direalisasikan,” harap Agam, warga Seibinti, Senin (24/3).
Dampak dari kerusakan jalan ini sebut warga sangat banyak. Selain kecelakaan lalu-lintas sampai merenggut korban nyawa, sesama pengendara kerap terlibat cek Cok. Pagi dan sore hari atau jam sibuk semua pengendara ingin cepat dan itu sering bergesekan di lokasi jalan rusak, karena sama-sama berebut menghindari lokasi jalan berlubang atau lumpur. Nah kadang pengendara berpapasan sehingga terlibat adu mulut bahkan perkelahian.
“Yang nonjok-nonjok juga sering pak. Sore hari pulang kerja karena lapar terus gesekan di lokasi jalan rusak ini jadilah (berantem), ” ujar Muis, warga lainnya. (*)