batampos – Seminggu pasca kebocoran pipa di depan Central Sukajadi, aliran air ke daerah terdampak belum maksimal, Minggu (3/9). Masih ada beberapa daerah yang ternyata belum hidup sama sekali. Padahal perbaikan sudah sejak Kamis (30/8).
Tatik, warga Tanjungsengkuang mulai kesal karena air bersih di rumahnya sudah tak mengalir satu minggu. Ia pun terpaksa menumpang mandi ke rumah saudara hampir setiap hari.
“Sudah seminggu lebih air mati, tiap hari numpang-numpang mandi, ” ujar Tatik.
Baca Juga:Â Polisi Minta Warga Batam Tidak Sebarkan Video Hoaks Kecelakaan
Dikatakan Tatik, untuk memenuhi kebutuhan MCK di rumahnya ia pun terpaksa membeli air galon. Namun ketersediaan air galon tempat tinggalnya susah dicari.
“Beli air galon, tapi pada kosong. Jadi minta ke rumah keluarga. Bu RT juga sempat minta air galon ke call center, tapi tak di respon,” sebut Tatik.
Hal senada diungkap Yani, warga lainnya yang juga tak mendapatkan air bersih. Padahal sudah seminggu lebih, air di rumahnya tak mengalir.
“Sehari saja air tak mengalir sudah susah, ini sudah seminggu lebih. Coba banyangkan tanpa air satu minggu,” ujarnya.
Menurut dia, perbaikan pipa sudah sejak Kamis lalu, namun sampai Minggu sore air di rumahnya tak juga mengalir.
“Sudah seminggu, tapi tak mengalir-ngalir. Butuh berapa lama waktu agar air untuk mengalir lagi,” jelasnya.
Baca Juga:Â Angka Kemiskinan Ekstrem di Kepri Turun, Ini Penjelasan Gubernur Ansar
Sementara, Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda Alamsyah mengakui aliran air pasca perbaikan belum maksimal. Menurut dia, pihaknya juga tengah memaksimalkan recovery air ke beberapa daerah yang belum teraliri.
“Recovery sampai sekarang tetap kita maksimalkan, agar suplai kembali normal, termasuk daerah Batuampar,” jelasnya.
Masih kata Ginda, pihaknya juga tengah berusaha cepat untuk memberi pelayanan air bersih kepada masyarakat. Sehingga suplai air bersih dapat dinikmati pelanggan dengan baik.
“Mengenai daerah yang belum ter-covery secara existing, beberapa daerah secara topografi dan elevasi ada yang di daerah tinggi, sehingga aliran suplai ke daerah ini butuh beberapa waktu dibandingkan pelanggan yang berada di elevasi rendah. Tapi kami tengah berusaha maksimal agar suplai air bersih dapat dinikmati pelanggan secepatnya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta