Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Perebutan Kekuasaan Hanura Batam, Pecah Kongsi di Tingkat Cabang

Berita Terkait

spot_img
Sekretaris DPC Hanura Batam, Rony Putra Yeremia, dan Bendahara DPC Hanura Batam, Utusan Sarumaha, dengan didampingi perwakilan PAC Hanura Batam, saat memberikan keterangan pers. (Foto: Arjuna)

batampos – Pemilihan Ketua DPC Partai Hanura Batam, digelar melalui Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub), 14 Juli lalu. Namun ternyata, Muscablub ini tidak bisa dilaksanakan sesuai AD/ART partai.

Pelaksanaan Muscablub tidak berbuah hasil. Ketua DPD Hanura Kepri, Bakti Lubis, pada 15 Juli kemarin menyebut, dari 12 Pengurus Anak Cabang (PAC) yang ada di Batam, 10 PAC aktif dan enam di antaranya telah memberikan dukungan tertulis kepada calon tunggal yang disetujui oleh DPP, yakni Raja Heri Muchrizal.


Sesuai Peraturan Organisasi (PO) Partai Hanura tentang Musda dan Muscab, kandidat harus mendapat persetujuan tertulis dari DPP atau Ketua Umum. Sejak awal, DPD Hanura Kepri memberikan kebebasan kepada semua PAC se-Batam untuk memberikan pendapat dalam Muscalub tersebut.

Baca Juga: Wajah Baru Masjid Agung Batam, Tampil Megah dengan Kapasitas Ribuan Jamaah

Kata Bakti, tidak ada dukungan yang secara tertulis yang diterima oleh DPD Hanura Kepri. Pihaknya akan mengambil alih pelaksanaan Muscab lanjutan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.

“Satu sampai dua hari ke depan, akan segera kami gelar. Pokoknya secepatnya kita akan laksanakan,” katanya.

DPD Hanura Kepri memastikan yang mendapatkan rekomendasi itu dijadikan sebagai ketua DPC Raja Heri Muchrizal yakni diusulkan secara tertulis enam PAC. Secara kelembagaan juga mendapat rekomendasi tertulis dari DPP, dan sekjen melalui proses formal, dan administratif.

Namun demikian, ada kejanggalan yang dirasakan oleh sejumlah pengurus DPC Hanura Batam. Ada satu nama yang tak dilampirkan oleh DPD Hanura Kepri, yakni Rony Putra Yeremia.

“Kita punya berita acara yang ditandatangani pimpinan sidang dan 12 PAC yang ada di Batam. Berita acara ini menuliskan, bahwa meminta ke DPP atas nama Rony Putra Yeremia untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP Hanura. Yang kita ketahui saat ini hanya ada satu calon yang mendapatkan rekomendasi dari DPP Hanura,” kata Rony, Selasa (16/7).

Baca Juga: 26 Jamaah Haji Debarkasi Batam Meninggal di Tanah Suci

Rony, yang juga selalu Sekretaris DPC Hanura Batam itu menyebut, secara mekanisme harusnya ia juga berhak mendapat rekomendasi sesuai dengan mekanisme. Dia menyimpulkan, bahwa DPD Hanura Kepri mengambil alih kepengurusan di PAC.

“Kemarin saat Muscablub, ada surat pengangkatan PAC Lubukbaja. Surat itu ditandatangani oleh ketua Plt (DPC Hanura), namun cacat secara organisasi karena ditandatangani juga oleh wakil sekretaris, sementara saya masih ada sebagai Sekretaris DPC Hanura Batam,” kata dia.

Sebelum Muscablub, Rony juga telah mendapatkan dukungan tersurat langsung dari delapan PAC di Batam. Itu jadi pegangan kuatnya untuk maju dalam proses pemilihan Ketua DPC Hanura Batam.

“Saya tak mendapat rekom karena tak ada surat yang dilayangkan oleh DPD ke DPP,” ujarnya.

Usai Pileg, jajaran DPC Hanura Batam ternyata membuat mosi tidak percaya dan menyerahkannya langsung ke DPP Hanura. Dari situ, keluarlah SK yang termaktub di dalamnya perihal pencopotan Iwan Krisnawan sebagai Ketua DPC Hanura Batam dan segera melakukan Muscablub.

SK itu ternyata tidak sampai ke DPC Hanura Batam. Selain itu, para PAC juga disodorkan surat dukungan atas nama Raja Heri Muchrizal. “Ini yang menjadi ambigu, apakah DPD mengurus sampai ke PAC atau DPD tidak punya kerjaan?” tanyanya.

Baca Juga: Melihat Kegiatan Anak Binaan di LPKA Kelas II Batam

Niat baik untuk memajukan partai disampaikan oleh Bendahara DPC Hanura Batam, Utusan Sarumaha. Baginya, apa yang dilakukan Rony saat ini bukan sebagai bentuk perlawanan ke DPD Hanura Kepri. Ia ingin demokratis di partai berjalan sebagaimana mestinya.

“Satu hal penting kami sampaikan bahwa saya bersama sekretaris punya niat yang besar untuk memajukan Hanura di Batam, bukan malah mau menghancurkannya,” katanya.

Pihaknya bisa memahami apa yang disampaikan oleh Ketua DPD Hanura Kepri, Bakti Lubis, bahwa persyaratan untuk menjadi calon ketua haruslah mendapat rekomendasi dari Ketua Umum. Namun, suara delapan PAC untuk Rony tentu tidak bisa diabaikan begitu saja.

Ia harap, ada upaya dari Ketua DPD Hanura Kepri untuk menjadikan partainya itu menjadi lebih baik. Utusan tak ingin ada strategis kunci-mengunci. Biarkan saja PAC menentukan pemimpin Hanura di Batam untuk lima tahun ke depan.

“Eksistensi PAC ini adalah salah satu struktur partai. Kita harus biarkan mereka menentukan siapa Ketua DPC Hanura Batam,” ujar dia.

Baca Juga: Gonjang Ganjing Nama Calon Baru Tanpa Restu DPP, Bakti Lubis: Muscablub Hanura Batam Saya Ambil Alih

Secara pribadi, Utusan menilai sosok Roni ialah sekretaris partai yang telah memberikan tenaga, pemikiran, dan waktunya untuk mengurus DPC Hanura Batam selama ini. Seyogyanya, seorang kader itu harus punya kekhususan untuk bisa mencalonkan diri sebagai pemimpin partai.

“Kalaulah akhirnya terjadi kepemaksaan kehendak, kader dianulir karena tidak mendapat rekom maka ini adalah preseden yang buruk bagi Hanura Batam. Kami harap DPD bisa lebih bijak adil dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi dari kawan-kawan PAC,” kata dia.

Kalau bicara kekuatan pemilih suara untuk muscablub Hanura itu, baginya delapan dukungan tertulis dari PAC sudah sangat legitimate untuk Rony bisa mengikuti pencalonan.

“Siapapun nanti yang terpilih dengan pelaksanaan secara demokratis, kami akan legowo. Tapi kalau dilaksanakan secara pemaksaan maka akan menimbulkan kondusifktas psikologis kader jadi tak baik, yang pada akhirnya akan banyak mudarat daripada manfaatnya,” ujarnya. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Update