batampos – Pengurusan surat keterangan catatan kepolisian di Polsek Batuaji masih ramai hingga saat ini. Permohonan SKCK meningkat semenjak pengumuman kelulusan SMA dan SMK.
Banyak siswa tamatan SMK dan SMA yang memilih untuk bekerja terlebih dahulu ketimbang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Iya masih ramai dengan anak-anak yang baru tamat. Untuk berkas lamaran kerja semua,” kata Cece, petugas layanan SKCK di Polsek Batuaji, Senin (1/7).
Semenjak pengumuman kelulusan sekolah, permohonan SKCK di Polsek Batuaji rata-rata 40 hingga 50. Begitu juga dengan Polsek Sagulung layanan SKCK juga meningkatkan sebulan belakangan ini. Permohonan juga didominasi oleh mereka yang baru menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA dan SMK.
Baca Juga:Â Jumlah Pengangguran Terbuka di Kepri Meningkat
“Ya anak-anak yang baru tamat sekolah banyak yang ngurus. Untuk berkas lamaran kerja,” kata Kapolsek Sagulung Iptu Donald Tambunan.
Demikian juga dengan pihak kecamatan yang melayani pengurusan kartu kuning atau AK1 meningkatkan di angka 30 hingga 40 berkas perhari, dan juga didominasi oleh mereka yang baru tamat sekolah.
“Iya ada peningkatan dan banyakan yang baru tamat sekolah,” ujar Sekretaris Kecamatan Batuaji Anwaruddin.
Sejumlah pemohon SKCK dari tamatan SMA dan SMK yang dijumpai mengaku memang memilih bekerja terlebih dahulu untuk meringankan beban orangtua mereka.
“Saya dari tamatan SMK dan kemarin waktu PKL di galangan kapal ada sertifikasi, ini mau coba melamar dulu. Kalau sudah kerja tahun depan baru masuk kuliah,” kata Ilham, tamatan SMKN 5 Batam, saat mengurus SKCK di Polsek Batuaji.
Baca Juga:Â Dishub Batam Gembok Roda dan Derek Kendaraan Parkir Sembarangan di Depan Kantor Wali Kota Batam
Apa yang dilakukan Agus ini sesuai dengan program revitalisasi SMK yang dicanangkan selama ini yang mana tamatan SMK disiapkan skill kemampuan kerja yang baik agar bisa langsung bersaing dan diserap sebagai tenaga kerja.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung sebelumnya mengaku upaya memperbanyak kerja sama industri khusus untuk SMK, tidak lain untuk meningkatkan kemampuan siswa SMK agar saat lulus sudah bisa bersaing untuk mendapatkan pekerjaan.
Kerja sama Industri ini sudah berjalan senang baik di kota Batam. Hampir semua SMK telah menggandeng kerja sama dengan perusahaan untuk kelancaran proses belajar mengajar, PKL ataupun perekrutan tenaga kerja.
SMKN 1 Batam misalkan sudah ada lima kelas industri untuk mendukung kualitas pendidikan para siswa. Selain ada juga ratusan perusahaan lain yang mendukung program PKL, perekrutan tenaga kerja dan lain sebagainya. Demikian juga dengan, SMKN 3 Batam juga sudah empat kelas industri yang aktif yakni kelas industri Fiber Optik PT. Telkom Indonesia, kelas industri Honda PT. Capella Dinamik Nusantara, kelas kewirausahaan dan Teaching Factory PT. Mechatronic Education Solution (MES) Batam.
“Tahun ini kemungkinan ada penambahan lagi kelas industri ini karena ada dua yang sedang diproses yakni kelas industri PT Panasonic Manufactoring Indonesia dan kelas industri Daihatsu. Mudah-mudah jadi biar semakin kuat program kerja sama dengan industri untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa,” ujar Agus.
Baca Juga:Â DPRD Batam Usulkan Yayasan Kelola Perkuburan di Hinterland
Seperti yang diketahui bahwa program revitalisasi SMK yang salah satu poinnya adalah memperkuat kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia industri tidak lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar bisa mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Industri di libatkan agar materi pembelajaran di sekolah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di masing-masing wilayah.
Batam yang dikenal sebagai kota industri tentu harus memperkuat program ini. Setiap SMK diharuskan untuk menggandeng dan meningkatkan kerja sama dengan kalangan industri. Pelaku industri juga harus mendukung pendidikan di Batam sebab ada hubungan timbal baliknya. Jika sekolah bisa mencetak lulusan yang siap kerja dan berkompeten tentu akan memudahkan perusahaan dalam merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan bidang produksinya. (*)
Reporter: Eusebius Sara