Jumat, 1 November 2024

Perokok di Kalangan Remaja Memprihatinkan, Batam Gencarkan Sosialisasi Germas

Berita Terkait

spot_img
pemerintah diminta rumuskan regulasi produk tembakau alternatif m
Ilustrasi. (jpg)

batampos – Pemerintah Kota Batam berupaya menekan jumlah perokok di kalangan remaja melalui gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

Berdasarkan data dari BPS di Provinsi Kepulauan Riau presentase perokok di bawah usia 15 tahun mencapai 23 persen. Sehingga diperlukan langkah pencegahan dalam menekan perokok di kalangan remaja.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan sebelumnya Batam sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) terkait aktivitas merokok di tempat umum.

Namun, dewasa ini jumlah perokok di kalangan remaja cukup memprihatinkan. Hal ini berdasarkan data BPS di tahun 2022 lalu, sebanyak 23 persen usia di bawah 15 tahun menjadi perokok aktif di Kepri.

Baca Juga: Tak Akui Lecehkan Anak Kandung, IA PNS Pemko Batam Minta Bebas Dari Tuntutan 12 Tahun

“Ini menjadi perhatian kami, dalam menciptakan remaja yang sehat, dan generasi emas di masa depan. Seperti diketahui 2045 mendatang merupakan Indonesia emas, tentu menyiapkan generasi tersebut dimulai dari sekarang,” kata dia, Kamis (31/8).

Memerangi rokok di kalangan remaja ini sudah dilakukan pemerintah. Misalnya dengan adanya Perda KTR, bahkan menaikkan cukai rokok. Tujuannya agar remaja tidak memiliki kemampuan untuk membeli rokok.

Selain itu, pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan untuk mengintensifkan sosialisasi, edukasi terkait bahaya rokok bagi kesehatan, hingga langkah dalam mencegah remaja untuk menjadi perokok aktif di usia muda.

“Pengaruh gaya hidup bisa mempengaruhi perilaku remaja, termasuk rokok ini. Untuk itu diperlukan upaya yang maksimal. Salah satunya melalui Germas ini,” ungkap Jefridin.

Baca Juga: Love Scamming Beroperasi di Kosan Elit, Bermodus Usaha Properti

Jefridin mengatakan melalui seminar yang mengangkat tema “Wujudkan Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok dan Minuman Beralkohol” remaja diharapkan bisa hidup bebas dari rokok dan alkohol.

Perokok di kalangan usia belasan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Untuk itu, lebih baik mencegah hal ini terjadi. Remaja didorong terlibat dalam kegiatan positif, dan melahirkan generasi kreatif.

“Ada hasil studi yang menunjukkan bahwa perokok berat biasa memulai kebiasaan merokok sejak masih berusia belasan tahun. Edukasi harus sedini mungkin, bisa melalui sekolah,” terang Jefridin.

Ia mengajak remaja untuk menjaga kesehatan. Kesehatan itu sangat penting, salah satunya dengan berhenti merokok. “Kalian masih muda, berhenti bagi yang sudah merokok dan yang belum jangan coba-coba karena tidak ada untungnya, saya merasakan sendiri. Kalau kita tidak sehat, tidak ada gunanya kita hidup ini,” kata Jefridin.

Baca Juga: Tabrak Polisi di Batam Hingga Tewas, Ini Pengakuan Fransiskus saat Sidang

Ia menyampaikan hidup sehat tanpa rokok juga merupakan salah satu dari 7 pilar Germas, sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2017 sebagai penguatan upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit di masyarakat.

“Merokok bisa membuat wajah jadi tua. Masih banyak efek buruk lainnya bagi kesehatan. Ayo jauhi rokok, dan jaga kesehatan,” ujarnya.

Melalui Germas juga sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota Batam dengan menggandeng masyarakat untuk mendukung Batam kota sehat.

“Saat ini Kampung Germas sudah dicanangkan di 37 kelurahan. Kita berharap semua sekolah juga melakukan ini, pada 88 sekolah yang hadir. Berikan sosialaisasi, karena banyak manfaat untuk kita semua. Dari 7 pilar germas selain tidak merokok, juga mari hidup sehat dengan berolaharaga,” ujar dia.

Adapun tujuh pilar dalam Germas, yaitu melakukan aktifitas fisik, membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, tidak merokok, idak mengkonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban sehat. (*)

 

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update