Minggu, 22 September 2024

Persoalan PMKS, Kasus Orang Terlantar dan Pengemis Paling Banyak Ditangani Dinas Sosial

Berita Terkait

spot_img
pengamen
Pengamen berkostum badut meminta uang kepada pengendara di Simpang Baloi, Lubukbaja, Minggu (28/1). Selama Ramadan, jumlah pengamen dan pengemis di sejumlah simpang meningkat. Foto. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Dinas Sosial (Dinsos) dan Pemberdayaan Masyarakat Batam mencatat ratusan kasus penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ditangani disepanjang tahun 2024 ini.

Kordinator tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Batam, Taufanul Hakim menyebutkan, gelandangan, pengemis dan orang terlantar menjadi yang paling banyak mereka tangani.



Selain itu ada juga mereka yang berprofesi sebagai pengamen, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), lansia terlantar, dan pengemis, anak jalanan (Anjal) hingga badut. “Ya, sepanjang tahun ini ada ratusan PMKS yang kita tangani,” ujarnya, Rabu (20/3).

Menurutnya, sebagian PMKS sudah dipulangkan ke kampung asalnya. Selain itu ada juga yang dibawa ke UPT Nilam Suri Nongsa untuk menjalani asesmen dan pelatihan kerja. “Tak semua juga kita pulangkan, karena ada beberapa yang dibawa ke UPT Nilam Sari,” tuturnya.

Taufan menyebutkan ada peningkatan jumlah PMKS dan setiap PMKS ditangani pihaknya secara baik, ada yang dirujuk untuk menjalani perobatan seperti yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga mendapat pendampingan hingga proses pemulangan dan mempertemukan dengan pihak keluarga.

“Ada juga yang kita bawa berobat ke rumah sakit jiwa Tampan, atau ke Tanjung Pinang,” katanya.

Kepala Dinas Sosial Kota Batam Leo Putra mengatakan dengan tim reaksi cepat ini semua masalah PMKS di Batam bisa teratasi. Nantinya mereka yang terjaring razia ini akan dibawa ke selter UPT Dinsos di Nongsa, untuk selanjutnya dibina melalui pelatihan-pelatihan khusus yang ada disana.

“Kalau bukan asli Batam akan kita kembali kan ke daerahnya. Tapi kalau berasal dari Batam kita beri pelatihan dan sekaligus didata agar ke depan mereka tak turun lagi ke jalan, ” tuturnya.

Tim reaksi cepat ini kata Leo, tidak hanya menerima laporan dari masyarakat. Akan tetapi telah memiliki jadwal untuk turun ke jalan menjaring para PMKS ini. Jadwal razia akan diacak karena mengingat masih banyak PMKS ini yang turun ke jalan pada tengah malam sehingga akan sulit terlacak oleh tim.

“Karena banyak juga kucing-kucingan, makanya kita buat jadwal rutin razia ken lapangan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update