batampos – Perusahaan galangan Kapal di Kota Batam kekurangan tenaga las. Padahal saat ini orderan pembuatan kapal mulai bergarih sejak awal tahun 2023.
Ketua DPC Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri, Ali Ulai, menuturkan, orderan pembuatan kapal ini tidak serta merta membuat pengusaha galangan kapal senang.
Sebab, masih ada persoalan yang belum bisa diselesaikan hingga saat ini.
Persoalan ini adalah tenaga las atau welder yang sesuai dengan kebutuhan di dunia industri galangan kapal.
Baca Juga:Â Banjir Rob, Air Laut Rendam Perumahan di Tanjunguncang
Perusahaan galangan kapal kekurangan tenaga welder sejak tahun 2022 lalu. Kapal-kapal pesanan sebelumnya belum selesai dikerjakan sehingga dikhawatirkan menghambat proses pengerjaan pesanan kapal baru.
“Persoalan masih sama. Kita kekurangan tukang las. Galangan butuh banyak tukang las tapi sekarang susah dapat tukang las (yang sesuai),” ujar Ali, Selasa (21/2/2023).
Untuk orderan pembuatan ataupun perbaikan kapal diakui Ali cukup banyak saat ini.
Baca Juga:Â U-Turn Jalan Gajah Mada Tiban Segera Ditutup Permanen
Hampir setiap galangan menerima pesanan pembuatan kapal.
Namun karena kekurangan tenaga las, pelaku industri galangan kapal agak pesimis untuk bisa mengakomodir semua pesanan tersebut.
“Kita sudah duduk dengan pihak pemerintah, cuma belum ada solusi untuk masalah ini. Kita masih menunggu supaya ada terobosan untuk memenuhi kuota tenaga las di Batam dan Kepri ini,” ujarnya.
Baca Juga:Â Selidiki Kasus Pelangsir Solar, Polisi Periksa Operator dan Pengawas SPBU
Peningkatan orderan di galangan kapal ini umumnya pembuatan tongkang.
Kenaikan harga komoditi nikel dan batubara jadi peluang bagi perusahaan galangan kapal di Batam untuk mendapatkan proyek pembuatan kapal tongkang.
Ini terbukti sebab sudah banyak pesanan pembuatan tongkang yang masuk sejak pertengahan 2022 lalu.(*)
Reporter: Eusebius Sara