batampos – Ladies and gentlemen a final place aero spesial performer Jupiter Aerobatic Team (JAT). Begitulah kata pembawa acara, untuk membuka pertunjukan udara dari JAT di acara pembukaan Singapura Air Show (SAS).
Enam pesawat milik TNI AU itu memulai shownya dengan membentuk formasi seperti segitiga. Lalu, ke enam pesawat memutar badannya beberapa kali di depan panggung pertunjukan. Usai itu, seluruh pesawat dengan formasi seperti segitiga, naik dan menukik sembari mengeluarkan asap.
JAT juga menampilkan formasi segitiga terbalik. Setelah itu memecah menjadi dua tim kecil. Empat pesawat terbang bersamaan, dua pesawat terbang berlawanan arah. Dua pesawat ini terbang seolah-olah akan bertabrakan. Namun, dengan presisi yang baik, mereka berpapasan hitungan beberapa meter saja di udara.
Manuver yang dilakukan juga dengan satu pesawat bergerak lurus secara normal, namun satu pesawat lainnya posisi terbalik. Salah satu manuver yang mengundang decak kagum yakni satu pesawat dari JAT terbang lurus ke atas, hingga pesawat tidak bergerak. Lalu, pesawat berputar-putar akibat tertarik gravitasi.
Pesawat terus menukik ke bawah, hingga akhirnya pilot mengembalikan posisi pesawat kembali normal dan terbang memutari lokasi kegiatan Singapura Air Show.
“Solo spin. Pesawat akan terus menanjak hingga kecepatan nol, masuk ke spin lagi. Hingga akhirnya bisa recover (pulih dan terbang normal) kembali,” kata Leader JAT dan juga Komandan Skuadron Pendidikan 102, Mayor Pnb Ripdho Utomo, Sabtu (12/2) lalu.
Ia mengatakan manuver itu memiliki kesulitan yang tinggi. Sebab dibutuhkan keterampilan, kemampuan dan kecepatan penerbang. Sebab saat pesawat berada di kecepatan nol dan tertarik gravitasi, penerbang harus bisa memulikan pesawat kembali seperti sediakala. “Me-recover itu, adalah sebuah kesulitan yang tinggi,” tuturnya.
Pilot-pilot JAT adalah orang-orang terpilih yang memiliki kemampuan dan skill terbang yang mumpuni. Ripdho mengatakan para pilot dari masa ke masa terus meningkatkan kemampuannya. “Kami terus upgrade, diri sendiri dan juga hiburan bagi penikmat JAT,” ungkapnya.
Ripdho mengatakan keterlibatan JAT di SAS sudah ketiga kalinya. JAT tampil di SAS pertama kali di 2014, lalu di 2018 dan di 2022. “Kami menyiapkan dua opsi, high show dan low show,” ujarnya.
Untuk high show ada 19 manuver dan low show 18 manuver. Namun, tidak semuanya dipertontonkan. Salah satu manuver yang akan ditampilkan adalah delta loop, dengan formasi berbentuk segitiga terbalik. “Nanti ada juga eagle loop,” ucapnya.
Meskipun selama pandemi, JAT absen dari berbagai kegiatan. Tapi, latihan demi latihan tetap dilaksanakan. Sehingga, saat SAS digelar, para pilot JAT sudah siap.
Ripdho mengatakan di SAS tahun 2022 ini cukup unik. Di dua kegiatan sebelumnya, JAT datang langsung ke Singapura. Namun, di 2022 saat pandemi masih berlangsung, JAT memilih Bandara Hang Nadim sebagai homebase sementara.
“Ini sesuatu yang baru, kami terbang beda negara. Penerbangan ini memakan waktu satu jam, mulai dari persiapan berangkat, show selama 15 menit dan kembali pulang,” ujarnya.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi JAT. Ripdho mengatakan tidak hanya menampilkan show di Singapura saja, tapi juga di Batam. Masyarakat dapat menyaksikan dari wilayah Ocarina, Pantai Nongsa dan Bengkong Laut pada pukul 11.19.
“Saat kami berangkat, masyarakat bisa melihatnya,” kata mantan penerbang Hawk 100-200 tersebut.
Komandan Wing Pendidikan Terbang Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Kolonel Pnb Fery Yunaldi mengatakan JAT melakukan berbagai latihan intensif, sebelum mengikuti Singapore Air Show. “Hari ini pembukaan, besok akan terbang lagi, sampai tanggal 18 Februari,” ujarnya.
Ia merinci berbagai manuver yang dilakukan, Jupiter Roll, Delta Loop, Eagle to Arrow head, Loop and Break Off, Twin Half Cuban, Jupiter Wheel, Tango to Diamond Loop, Mirror, Screw Roll, Heart, Roll Slide, Solo Spin, Five Card Pass, Leader benefir and Roll Back, Clover Leaf and Cascade.
Sebagai informasi tambahan, KT Wong Bee adalah pesawat latih lanjut. Namun memiliki kelicahan yang sudah hampir menyerupai pesawat tempur. Pesawat ini memiliki panjang 10,2 meter dengan lebar sayap 10,6 meter dan tinggi 3,6 meter. Pesawat ini memiliki berat sekitar 1.905 kilogram. (*)
Reporter : FISKA JUANDA