Selasa, 24 September 2024

Peserta PPDB Membludak, Orangtua Khawatir Sekolah Negeri Tak Akomodir Anak Mereka

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240613 WA0001
Orangtua dan calon peserta didik saat mendaftar di hari terakhir pelaksanaan PPDB SMK di SMKN I Batam, Kamis (13/6). Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Proses penerimaan peserta didik baru tingkat SMK dan SMA untuk jalur afirmasi, perpindahan orang tua serta prestasi di Kepri telah ditutup, Jumat (14/6). Total peserta didik yang sudah mendaftar diatas 17 ribu orang.

Jumlah ini jauh melebihi kuota daya tampung SMA dan SMK yang ada di Batam yakni kisaran 15 ribu siswa. Ini jadi polemik karena akan ada banyak protes dan desakan dari masyarakat dan peserta didik nantinya, karena banyak yang tidak lolos seleksi.



Seperti diketahui dalam petunjuk teknis PPDB yang dikeluarkan Disdik Kepri, proses PPDB daring paling banyak SMA dan SMK di kota Batam. Kabupaten/ kota lain umumnya sistem kombinasi dan luring. Dari perbandingan total pendaftaran luring di hari terakhir PPDB SMK dan sebagian jalur PPDB SMA ini tentunya akan bermasalah karena keterbatasan kuota daya tampung sekolah di Batam tadi.

Baca Juga: Hari Terakhir PPDB, Posko Pengaduan SMKN I Batam Diserbu Orangtua dan Calon Peserta Didik

Bahkan jumlah ini belum termasuk dengan kuota jalur zonasi SMA yang angka prestasinya jauh lebih tinggi dari tiga jalur yang sudah berlangsung PPDB SMA tadi. Dalam juknis tertera untuk jalur zonasi SMA kuotanya 65 persen.

Belakangan ini orangtua atau calon peserta didik baru yang dijumpai di lapangan umumnya menginginkan anak mereka masuk sekolah negeri. Alasannya hanya satu yakni penghematan biaya pendidikan. Keinginan ini semakin kuat lagi sebab ada kebijakan dari Pemprov Kepri yang akan menggratiskan SPP siswa SMA dan SMK di tahun ajaran baru nanti.

Hampir semua orangtua yang anaknya tamat SMP di Batam khusunya di Batuaji dan Sagulung berlomba-lomba mendaftarkan anak mereka ke sekolah negeri.

“Ya sudah pasti karena masalah ekonomi. Sekolah swasta cenderung lebih mahal makanya saya mau anak saya masuk sekolah negeri. Apalagi kayanya SPP mau digratiskan ya siapa yang tak mau, ” kata Yustin, warga Kaveling Baru, Sagulung.

Demikian juga dengan Sumardi, orangtua lain warga Batuaji yang mendaftarkan anak nya ke SMKN I Batam. Dia sudah mempunyai rencana cadangan untuk kembali mendaftarkan anaknya ke SMAN 19 pada jalur zonasi nanti. Dia mempunyai alasan yang sama atas keinginannya menyekolahkan anak ke sekolah negeri yakni demi menghemat biaya pendidikan anak.

“Empat orang anak saya masih sekolah semua. Ini harus ke Negeri biar tak berat kali bayar uang sekolah anak, ” katanya.

Terkait masalah ini Disdik Kepri melalui juknis PPDB yang ada juga sudah memprediksi dengan menerbitkan kebijakan lainnya seperti memperbolehkan peserta didik yang tidak lolos di PPDB SMK untuk kembali daftar di jalur zonasi SMA.

“Kalau memang niat ke sekolah negeri dan anaknya tidak lolos di PPDB SMK bisa daftar lagi di jalur zonasi SMA asalkan berkas dan persyaratan lengkap sesuai yang ada dalam juknis ini, ” ujar Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Cabang Batam Kasdianto.

Untuk kebijakan lain seperti penambahan kuota daya tampung dan lain sebagainya Disdik Kepri belum mengeluarkan kebijakan lanjutan sebab proses PPDB belum berakhir secara menyeluruh. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update